Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Bagaimanapun, yang Dilakukan Ichiro Membahayakan!

5 Februari 2015   19:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:46 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_349466" align="aligncenter" width="448" caption="kecelakaan di jalan tol bisa terjadi pada siapa saja, foto pribadi"][/caption]

Ichiro, mobil suzuki vitara putih nan gagah menjadi perbincangan hangat di dunia maya setelah videonya beredar marak di masyarakat. Dengan keberanian yang tinggi dia menjadi eksekutor jalan raya, dari yang besar seperti truk, mobil mewah seperti Mercedes kemudian sampai yang kecil-kecil, motor, diberi pelajaran ketika mereka dirasakan salah oleh Ichiro. Disundul, dihalangi, dipepet, sampai para pengendara merasa sadar atas kesalahannya. Apa yang dilakukan Ichiro mendapat respon dunia maya, ada mendukung dan ada yang tidak.

Bagi saya, jalan raya adalah tempat berbahaya, walaupun saya sehari-hari sebagai pengendara kendaraan roda empat, yang mungkin lebih kecil resiko tingkat kecelakaannya daripada pengendara roda dua, sepeda motor misalnya. Namun bagi saya, mengendarai kendaraan roda empat tetap membutuhkan kewaspadaan yang tinggi. Motor yang bergerak ke kanan kiri, angkutan umum yang seenaknya mutar atau menurunkan penumpang, dan mobil, atau bis atau truk besar yang memotong jalan sekenanya menjadi faktor yang harus diwaspadai dalam berkendara.

Bagi Ichiro, beberapa faktor tersebut perlu diberi pelajaran, maka “ditegurlah” mereka, langsung dijalan raya! Ichiropun siap dengan segala resiko. Kalau saya berkendara, resiko selalu berada di antara nyenggol dan tidak nyenggol, tetapi bagi Ichiro dengan aksinya itu mungkin sudah antara hidup dan mati. Bayangkan menyetop truk di tol, ketika kanan-kiri didominasi laju kendaraan yang cepat. Salah-salah bisa berakhir seperti di film, tabrakan beruntun, kalau sampai begitu, nyawa taruhannya, bukan satu tapi banyak, mengganggu ketertiban umum dan membahayakan pengguna jalan. Naudzubillah.

Kemudian ketika menyenggol pengendara motor di jalan raya. Resiko nyawa pengendara motor menjadi taruhan. Bagi pengendara motor, disenggol di jalan itu bisa berakibat jatuh dan mati. Banyak cerita orang tewas di jalan karena jatuh naik motor, kepalanya terkena aspal atau trotoar jalan, walau pakai helm, tapi karena benturan cukup keras, tetap akan terluka dan terjadi pendarahan. Naudzubillah. (Semoga semuanya selamat dalam berkendara). Yang terakhir tempo hari ada anak SMP yang tewas tersenggol mobil iring-iringan. Ya Allah, semoga sang anak diberi tempat terbaik di sisiNya.

Ichiropun beresiko dirusak masa. Tidak jarang kita mendengar, bis atau truk atau mobil dirusak masa karena mencelakai pengguna jalan lainnya, apakah itu pejalan kaki ataupun pengendara lainnya. Hangus dibakar! Yang menyetirpun tidak luput, bisa-bisa babak belur dihajar masa, seperti yang terjadi pada Christopher tempo hari yang menabrak beberapa pengendara motor hingga tewas. Belum lagi setelah itu berhadapan dengan hukum dan pengadilan.

Jika ditanya, “emang lo ga kesel kalo di jalan raya tiba-tiba ada yang motong tiba-tiba atau berhenti tidak pada tempatnya?” Ya pastilah!”, Perasaan marah, kesal, pengen ngomel, marah pasti ada namun, yang harus kita ingat, ini adalah jalan raya, semua orang bisa jadi tidak dalam tensi yang rendah. Api mudah tersulut, dari yang naik darah, marah, sampai nonjok bisa terjadi. Dan jika kita berfikir pendek, resiko setelah itu akan lebih berat, rasa sesalpun akan datang.

Bapak saya selalu mengingatkan, mending ngalah aja di jalan. Biar selamat. Ya nasihat standar namun sangat bermanfaat. Jika ada yang tiba-tiba motong atau mepet gimana? klakson aja, itu cukup, kalau perlu doakan yang bersangkutan agar diberi keselamatan dan diberi rahmat agar selanjutnya ga gitu lagi. Di samping itu, kita ga tau apa yang sedang terjadi pada pengendara itu. Bisa saja dia sedang buru-buru karena sakit, atau mencari nafkah, kerja atau keperluan lainnya. Walaupun ini ga bisa dijadikan alasan juga namun dengan berfikir positif kesabaran bisa terjaga. Biasanya teman bilang gini biar ga panas: “mungkin itu pengendara yang ugal-ugalan sedang kebelet mau ke toilet”.

Sahabat memberi saran, yaitu dengan cara mengingat istri, atau sodara, atau teman yang naik motor. Saya yakin kita punya orang-orang dekat yang naik motor. Bayangkan mereka bekerja sehari-hari naik motor. Panas, hujan diterjang untuk mencari uang, menjemput anak sekolah pergi dan pulang. Saya sendiri punya pengalaman sepupu saya tewas disenggol bis ketika berangkat kerja, ada orang tua murid yang tewas tertabrak truk ketika pulang kerja, abang saya jatuh dari motor sehingga terluka karena menabrak pintu mobil yang terbuka secara tiba-tiba, bahkan istri sayapun pernah jatuh dari motor menghindari lubang menyebabkan kaki tangannya terluka dan trauma. Kejadian-kejadian itu membuat saya berfikir mending untuk lebih sabar dan berhati-hati di jalan raya.

Dalam hal ini saya tidak mencoba membela para pengendara yang salah. Saya yakin ada kemungkinan faktor human eror dalam sebuah kecelakaan. Bisa kita yang eror bisa juga orang lain. Ada yang ngantuk, mabuk, atau sengaja ugal-ugalan. Untuk factor human eror, saran saya adalah ikuti nasihat-nasihat standar, seperti, menyeberang di tempat yang telah ditentukan, ikuti rambu lalu lintas, tidak mabuk, jika mengantuk istirahat dulu dan lain sebagainya. Walaupun standar tapi fatal! Penting untuk dipatuhi!

Untuk keputusan selanjutnya saya serahkan kepada pihak berwenang. Saya pikir mereka lebih mengerti, dalam mengantisipasi ataupun dalam menindaklanjuti. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan ataupun pelanggaran. Termasuk dengan adanya rambu-rambu lalu lintas yang jelas dan berfungsi dengan baik, serta keberadaan lingkungan yang mendukung tertiba berlalu lintas. Bagi kita pengendara, untuk mencegah human eror salah satunya adalah dengan berdoa sebelum dan ketika berkendara.  Karena seperti orang asing bilang: “Bad things happen to good people”. Bisa saja kita sudah mengendara dengan baik, namun orang lain tidak.

[caption id="attachment_349468" align="alignnone" width="448" caption="kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja, foto pribadi"]

14231146531630897637
14231146531630897637
[/caption]

Apa yang saya rasa dan saya fikir ini, mudah-mudahan bisa dibagi kepada lainnya. Bahwa kita, pengendara dan pejalan kaki, punya tingkat resiko tinggi ketika di jalan sehingga aksi yang mempertinggi resiko tersebut sebaiknya tidak dilakukan, termasuk yang dilakukan Ichiro tempo hari. Biarlah yang punya wewenang yang bertindak karena saya percaya di sana ada prosedur, ada cara yang aman, dan ada yang berkompeten untuk bertindak. Kalaupun bagi sebagian dianggap kurang, saya yakin itu semua karena keterbatasan, apakah keterbatasan jumlah, tenaga, atau fikiran. Yang bisa dilakukan kemudian adalah bagaimana kita masyarakat ikut berperan dalam memelihara ketertiban di jalan raya, dengan awalan taati aturan dan nasihat standar. Saya percaya semua bisa melakukannya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun