Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ancol Beach City, Belum Banyak yang Tahu

1 Agustus 2014   17:17 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 20474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_317406" align="aligncenter" width="448" caption="Ancol Beach City, foto pribadi"][/caption]

Berlibur saat lebaran memang menyenangkan. Bukan hanya dapat kita isi dengan pertemuan keluarga untuk silaturahmi, tetapi juga dapat kita isi dengan berkunjung ke tempat hiburan, seperti yang kami lakukan pada hari Kamis kemarin. Bersama dengan keluarga besar, kami berkunjung ke Ancol.

Bagi saya pribadi, Ancol merupakan tempat kenangan masa kecil, sudah lama tidak dikunjungi, karena kesibukan dan letak yang cukup jauh dari tempat tinggal. Kali ini, saya sempatkan diri ke Ancol bersama keluarga. Sekitar 1 jam perjalanan kami tempuh, akhirnya sampai (sepi jalanan euy!). Sepupu saya memberi isyarat, ke Mall Ancol. Heh!? Ko pagi-pagi gini ke mall. Ya, kami berangkat pagi, jam 8 sudah sampai Ancol. Harga tiket masuk per orang 25ribu rupiah, sedangkan kendaraan mobil 20ribu rupiah.

Setelah bertanya ke sekuriti yang bertugas, akhirnya kami tahu lokasi Mall Ancol, yang terletak diujung, dekat pintu keluar. Melewati pantai-pantai utama di Ancol, kami mencoba mencari parkiran sepanjang jalan. Penuh! Kami terus melaju ke Mall Ancol. Mungkin di mall masih sepi ya”. Gumam saya dalam hati. Alhamdulillah ketika sampai di mall, benar, parkiran depannya masih kosong.

Kami parkir, keluarga turun dari mobil, berjalan menuju mall. Setelah mendapat telepon dari sepupu. saya tidak mengira bahwa mall Ancol menghadap ke pantai, tepatnya Ancol Beach City. Letaknya yang diujung cukup tersembunyi sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa di sana ada spot pantai yang cukup mengasyikan bagi keluarga. Setelah sampai di sana, bersama keluarga besar, saya bermain di pantai bersama anak istri dan saudara-saudara.

[caption id="attachment_317407" align="aligncenter" width="448" caption="pantai tepat di depan mall, foto pribadi"]

1406862616427685268
1406862616427685268
[/caption]

Ya, tepat di depan saya di pantai, berdiri megah Mall Ancol. Di sekeliling saya adalah area bermain di pantai yang dibatasi dengan pagar mengambang untuk anak-anak. Dari tempat saya berendam terlihat dermaga, dengan kapal speedboatnya. Sepupu saya yang datang lebih awal sempat berkeliling dengan kapal. Di pantai ada saung-saung, kursi-kursi dan meja bagi pengunjung dan juga panggung hiburan yang saat itu masih tutup, walau musik dari radiotape tetap dimainkan di untuk memeriahkan suasana.


14068626902046243270
14068626902046243270

Suasana tidak begitu padat, anak-anak bermain pasir, berlarian ke sana kemari. Beberapa keluarga menggelar tikar dan makanan, menikmatri liburan di pantai. Kebersihan pantai cukup terjaga, dengan tidak adanya sampah yang berserakan dan ketersediaan tong sampah. Para pengunjung cukup sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pantai. Tempat mandi dan toiletpun bersih, dan yang paling penting tidak adanya pungutan seribu atau dua ribu untuk buang air, besar atau mandi, free charge!

[caption id="attachment_317409" align="aligncenter" width="448" caption="panggung hiburan dan tempat duduk tepi pantai, foto pribadi"]

14068627561984663583
14068627561984663583
[/caption]

Ketika matahari sudah agak tinggi, kira-kira jam sepuluh, kami bergerak mencari tempat yang teduh. Mudah, karena di depan mall tersedia tempat duduk beratap yang dapat kita singgahi. Badanpun dapat beristirahat setelah bermain di pantai. Acara makanpun dilanjutkan. Ya Mall Ancol telah memberikan fasilitas yang cukup istimewa dan ramah, selain tidak padat pengunjung, dan juga bersih.

[caption id="attachment_317410" align="aligncenter" width="448" caption="tempat bebersih gratis, foto pribadi"]

14068628101086009162
14068628101086009162
[/caption]

Tapi sayang untuk air lautnya tidak jernih. Warnanya agak hitam, sehingga saya tidak bisa melihat ke dasar pantai, berbeda dengan pantai-pantai di daerah yang pernah saya kunjungi, mungkin karena ini pantai kota, yang terkena dampak polusi. Walau begitu jika melihat kebersihan pantai, lebih bersih dari pantai di daerah, yang terkadang banyak sampah menumpuk, apakah sampah plastik atau sampah ampas dan kulit kelapa. Pantai mall ancol ini bersih, mungkin karena managemennya lebih baik.

[caption id="attachment_317411" align="aligncenter" width="448" caption="bersantai di depan mall, foto pribadi"]

14068628621943165461
14068628621943165461
[/caption]

[caption id="attachment_317412" align="aligncenter" width="448" caption="saung di pantai, foto pribadi"]

14068629041022032183
14068629041022032183
[/caption]

Setalah bebersih dan makan, kami sekeluarga pulang kembali ke rumah. Alhamdulillah perjalanan lancar dan pagi ini cukup menyenangkan menghabiskan waktu di pantai bersama keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun