Virus korona merajalela di dunia. Tapi alhamdulillah saat ini Indonesia masih dikatakan nol kasus. Kondisi itu tentu harus dijaga dengan beragam usaha yang telah atau akan dilakukan, dari menutup akses virus yang berasal dari Tiongkok, sampai mengkarantina WNI yang baru datang dari sana. Mudah-mudahan apa yang dilakukan membawa hasil yang baik.
Sebagai warga negara, tentunya kita juga harus ikut membantu, seperti menyetop berita hoaks tentang korona, menjaga kesehatan, dan saling mengingatkan. Termasuk yang bisa kita lakukan sebagai individu adalah berdoa.
Dalam Islam ada doa yang bisa kita baca. Yaitu
Bismillahi la yaduru ma'asmihi syai'un fil ardi wala fissama'i wahua sami'ul 'alim,
artinya "Dengan nama Allah yang bila disebut segala sesuatu di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Doa ini dibaca tiga kali saat pagi dan petang. Bisa dilakukan saat zikir.
Doa merupakan benteng dan jangan sekali-kali meragukan doa. Hadits Nabi SAW menyebutkan "tidak ada sesuatu yang pengaruhnya lebih besar di sisi Allah selain doa". Namun jika berdoa kita harus khusyu, serius, jangan sambil main-main atau selewat-selewat, berdasarkan hadits "Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai". Selain itu diperhatikan waktunya.
Virus korona tidak bisa dipungkiri membawa ketakutan bagi kita, namun kita harus tawakal dan berusaha (Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecuali mereka mengubahnya sendiri) dengan melakukan tindakan preventif yaitu mengikuti apa yang dianjurkan dokter atau pemerintah dan berdoa.
Wallahualam Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H