Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Belajar “Future Tense” dengan Puisi!

8 Januari 2016   11:57 Diperbarui: 8 Januari 2016   13:41 1304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Future Tense Will, foto pribadi"][/caption]Belajar grammar pada dasarnya membosankan, apalagi kalau harus menghafal rumus tata bahasa. Seharusnya belajar bahasa Inggris apapun materinya harus dapat dirancang agar menyenangkan. Kenapa? Karena bahasa Inggris sejatinya adalah bahasa asing untuk orang Indonesia, jika tidak diajarkan secara menyenangkan, apa jadinya? Oleh karena itu, kita sebagai guru harus pintar-pintar membuat suasan kelas menjadi menyenangkan, termasuk dalam mengajarkan grammar. Dalam kesempatan ini saya akan memberikan metoda belajar Future Tense “WILL” yang menurut saya menyenangkan dan dapat membuat siswa aktif serta kreatif, metode itu adalah dengan membuat puisi. Lho ko bisa bagaimana ceritanya? Begini.

Mengajarkan Future Tense Will biasanya terpaku pada kegiatan kita di masa depan atau dengan menghafal rumus subjek will dan verb1. Pada umumnya guru hanya meminta kita untuk mengarang kegiatan apa yang kita akan lakukan di akhir minggu atau di liburan nanti. Berupa rencana kegiatan. Kesemuanya itu bagi saya sudah cukup, artinya kita harus membuat sesuatu yang baru agar tidak membosankan. Menulis isi liburan yang akan datang menurut saya membosankan, itu itu melulu. Nah dalam kesempatan ini saya mencoba mengubah yaitu dengan menulis puisi, dengan tema besarnya “Promise!” (janji). Promise ini kita jabarkan menjadi topik-topik kecil yaitu Promise to Ourselves, Promise to Parents, and Promise to Future Husband or Wife. Nah dengan topik itu dan bentuk tulisan puisi saya cukup yakin siswa akan terkejut dan senang. Karena puisi pada dasarnya mempunyai makna dalam dan dalam penyampaiannya akan berirama. Dan dengan tema "Promise", siswa akan berjanji untuk berbuat sesuatu di masa depan dalam bentuk puisi. Berbuat sesuatu di masa depan inilah yang dibentuk dengan kalimat bergramatikal Future "Will". 

Pada kegiatan pertama di kelas, baiknya kita awali dengan menjabarkan pengantar apa itu Future Will. Untuk kegiatan itu sebentar saja, namanya juga pengantar. Kemudian setelah pengantar, kita lanjutkan ke kegiatan kelompok, fungsinya agar siswa dapat bertukar pendapat pemahaman mengenai Future Will. Ada yang memberikan ide rumus gramar-nya, ada yang memberikan ide pengertian, ada juga yang memberikan ide keterangan waktu kapan digunakan. Hasil dari kerja kelompok ini mereka tulis di kertas dengan warna yang menarik, yang kemudian ditempel di dinding kelas. Merekapun diberi kesempatan untuk mempresentasikannya.

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan individu. Setelah perkenalan oleh guru, kemudian kerja kelompok, tiba saatnya mereka bekerja individu yaitu membuat puisi dengan tema di atas. Tiap-tiap anak membuat puisi seseuai keinginan mereka, apakah untuk diri mereka sendiri, orang tua atau suami istri mereka nanti, berisikan janji mereka kepada diri sendiri, orang tua, atau suami istri mereka nanti di masa depan. Berikan mereka kebebasan berekspresi dan berkarya. Minimal 2 bait. Setelah selesai menulis puisi, mereka kemudian membacakannya di depan kelas. Jangan lupa pancing mereka dengan tepuk tangan meriah. Karya yang mendapat sambutan paling ramai akan mendapat hadiah, ga usah yang mahal-mahal, belikan saja coklat atau biskuit kecil sudah cukup membuat mereka senang. Karya terbaik yang diambil dari tiap tema yang disediakan. Jadi akan ada 3 terbaik.

Pengalaman saya menggunakan metode puisi ini di kelas, cukup memuaskan. Siswa mencoba berpuisi dengan memilih kata yang tepat dan juga mencoba membacakannya dengan gaya masing-masing. Ada yang lucu, ada yang menyentuh, dan ada yang mengagetkan. Kelas jadi ramai dan meriah. Semuanya memberikan kecerahan suasana menyenangkan dalam kelas. Sayapun kemudian berjanji akan menempel karya terbaik mereka di papan sekolah sehingga seluruh siswa dapat melihatnya. Betapa senang hati para pemenang karena karya mereka dapat diperlihatkan kepada publik.

Berikut beberapa karya siswa.

 

Responsibility 

by Nurul Zataishmah

 

When the future comes 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun