Keempat, hati-hati ketika mengelap atau mencuci mobil.
Mobil tua sebaiknya tidak masuk bengkel cuci steam karena akan merusak cat dan juga mesin. Mesin bisa “banjir”, dan badan mobil bisa karatan. Jangan menggunakan sikat ketika mencuci permukaan mobil baik yang di atas maupun yang di bawah. Sebaiknya gunakan polesh yang dapat membuat kinclong cat mobil. Gunakan dengan lembut dalam memolesnya.
[caption caption="Toyota Corolla jadul yang sedang ngehit saat ini, foto pribadi"]
Kelima, hindari perjalanan jarak jauh
Mobil tua beresiko mogok di jalan, oleh karena itu gunakan di dalam kota saja, dengan jarak yang tidak jauh. Jika dipaksakan bepergian jauh, dihawatirkan mogok di luar kota sehingga kita kesulitan memperbaiki karena belum tentu ada bengkel yang bisa memperbaiki mengingat mobil sudah tua dan onderdilnya sudah langka. Jarak jauh juga beresiko merusak mobil karena jalan yang jelek dan getaran atau goncangan hebat yang mungkin terjadi. Pengalaman terjadi pada teman kerja saya, yang menggunakan Corona tahun 95 untuk mudik ke Jawa Tengah. Sesampai di sana, mobilnya rontok sehingga harus masuk bengkel. Teman sayapun pulang menggunakan angkutan umum karena mobilnya harus menginap di bengkel untuk waktu yang cukup lama. Saat ini, mobilnya diiklankan untuk dijual dengan harga 40juta.
Keenam, hindari makan minum di dalam mobil
Mobil lama biasanya menggunakan jok bludru yang sulit dibersihkan jika kotor, apalagi jika kotorannya berupa cairan dari makanan atau minuman.
Ketujuh, hindari dipinjam orang lain
Dalam hal ini bukan bermaksud pelit tetapi meminjamkan mobil tua kita kepada orang lain yang tidak pernah menyetir mobil tua bagi saya itu bisa jadi bencana. Karena orang yang tidak biasa menggunakan mobil tua akan menganggap mobil kita sama dengan mobil lainnya yang baru. Saya pernah meminjamkan mobil tua saya dua kali, pada akhirnya kedua-keduanya mogok di jalan dan saya harus mengurusnya sendiri.
Kedelapan, kalau rusak tidak ada onderdil pengganti.
Namanya juga mobil tua, tentu onderdilnya makin lama-makin langka sehingga jika ada bagian mobil kita yang rusak, akan sulit mencari onderdil penggantinya. Sebenarnya, jika sulit mencari yang orisinil, kita bisa gunakan yang “kw”, atau kita bisa coba mengkanibal onderdil, atau mencari ke pasar onderdil seperti yang di Pondok Cabe. Namun makin hari onderdil tersebut makin hilang sehingga mau tidak mau harus pergi ke tukang bubut. Ini cukup merepotkan.