[caption id="attachment_323806" align="aligncenter" width="448" caption="panitia menyiapkan laptop, foto pribadi"][/caption]
Ya, E Voting (pemilihan elektronik) yang menjadi alternatif ke depan dalam rangka penghematan uang negara, sudah dilakukan di tempat kami, bahkan sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. E Voting yang kami lakukan adalah untuk memilih ketua OSIS MAN Insan Cendekia Serpong, mengganti pemilihan umum konvensional yang dulu pernah dilakukan. Dengan E Voting siswa tidak membutuhkan waktu banyak termasuk baik untuk proses “pencoblosan” maupun untuk proses penghitungan, karena sudah otomatis terhitung.
[caption id="attachment_323807" align="aligncenter" width="448" caption="tampilan calon ketua osis di layar laptop, foto pribadi"]
Menurut Turfa, peraih medali perunggu dalam OSN 2014 dan perancang sistem ini, pemilu E Voting menggunakan program PHP dan menurut ketua OSIS yang lalu (2013-2014) Ahmad Ikbar, sistem pemilu seperti ini, mereka lebih menyebutnya dengan pemilu digital, sangat efisien, terutama dalam menghemat waktu yang hanya membutuhkan satu jam untuk keseluruhan proses pemilihan dan keakuratan data. Bagi siswa tentunya pemanfaatan teknologi seperti komputer atau laptop menjadi sesuatu yang menarik dan memudahkan aktifitas keorganisasian mereka.
[caption id="attachment_323808" align="aligncenter" width="448" caption="siswa berbaris mengantri untuk voting, foto pribadi"]
Proses pemilihan yang dilakukan bulan Agustus setiap tahunnya ini, dimulai dengan panitia pemilihan merancang sistem. Kemudian sosialisasi proses “pencoblosan” yang dilakukan di beberapa kali. Sosialisasi ini penting agar proses berjalan lancer tanpa hambatan teknis. Di hari penyelenggaraan mereka menyiapkan tempat yang luas, sehingga seluruh anggota OSIS / seluruh siswa dapat berkumpul pada waktu bersamaan. Siswapun berdatangan tepat jam 7 pagi sebelum proses belajar dimulai. Mereka berbaris satu banjar per kelas. Keseluruhan baris ada 20 baris untuk 20 kelas.
[caption id="attachment_323809" align="aligncenter" width="448" caption="coblos! foto pribadi"]
Proses pemilihan kemudian berjalan, satu per satu siswa mendapatkan kesempatan untuk memilih. Tampilan di layar laptop cukup jelas, bahwa ada 3 kandidat yang diunggulakan untuk menjadi ketua OSIS. Oiya sebelumnya mereka juga diberi kesempatan untuk berkampanye layaknya seornag calon presiden atau calon anggota dewan. Tiga besar kandidat kemudian bertarung dalam proses pemilihan ketua OSIS.
Setelah semua siswa mendapatkan giliran untuk memilih panitia kemudian menutup proses pemilihan. Pengumuman ketua OSIS yang terpilih dilakukan di sore hari setelah jam pelajaran sekolah berakhir. Siswa berkumpul di gedung serba guna dan kemudian diumumkanlah pemenang hasil pemilihan ketua OSIS. Ketua OSIS terpilih adalah Izudin Baqi untuk masa jabatan 2014 sampai 2015, dan yang tidak terpilih menjadi koordinator bidang kegiatan OSIS.
Bagi kami, proses pemilihan menggunakan sistem E Voting ini merupakan terobosan yang kami lestarikan dan kami inovasi secara terus menerus. Tidak lupa siswa selalu kami dukung dan beri masukan agar di masa depan bisa lebih baik. Untuk proses ini kami memberikan masukan agar tahun depan pemilihan tetap menggunakan sistem E Voting, dengan bilik-bilik pemilihan agar pemilihan dapat berjalan dengan lebih bebas dan rahasia. Mungkin pemerintah Pak Jokowi bisa studi banding ke tempat kami dalam rangka pemilu EVoting ke depan agar proses pemilu bisa lebih hemat dan lebih mudah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H