Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengolah Sukun Langsung dari Kebun

31 Desember 2014   15:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:07 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_344128" align="aligncenter" width="448" caption="buah sukun di pohon, foto pribadi"][/caption]

Di akhir tahun ini, berbagai buah mulai matang dan menunjukan keberadaannya, ada mangga, nangka, dan sebentar lagi rambutan. Di tempat saya ada buah roti atau lebih dikenal dengan sukun, yang mulai matang dengan jumlah yang cukup banyak. Beberapa pohon sukun yang mencapai 10meter memperlihatkan buahnya yang berwarna hijau. Buah ini berbentuk bulat dan penuh dengan karbohidrat Ketika buah tersebut tua, dengan corak hitam atau coklat dan ada tetesan getah, itu artinya siap dipanen dan dimakan.

Jika berbicara tentang rasa, sukun berasa seperti roti yang empuk dan halus, mankanya orang barat menyebutnya dengan breadfruit atau buah roti. Jika dilihat dari permukaan kulit luarnya, mirip duren atau nangka, dengan banyak tonjolan-tonjolan, namun tonjolan di sukun tidak tajam tapi tumpul bahkan saking tumpulnya, malah jadi halus, dengan tetap terlihat pola tonjolan. Dagingnya tebal bahkan tidak berbiji, sehingga disebut sukun dalam bahasa Jawa. Buah sukun ini punya daun yang lebar seperti jari dan getah yang banyak seperti karet.

Memanen sukun

[caption id="attachment_344129" align="aligncenter" width="336" caption="narik sukun, foto pribadi"]

1419989189684588925
1419989189684588925
[/caption]

Kemarin, bersama seorang sahabat, saya memanen sukun di kebun sekitar rumah di daerah Serpong, Banten. Kebetulan sobat saya jago memanjat sehingga mudah menjangkaunya dengan bantuan galah yang diujungnya disempilkan pisau yang tajam. Pisau diperlukan untuk memotong tangkai buah yang cukup tebal, kurang lebih berdiameter 1 sentimeter. Letak buah sukun ada yang di bawah dan ada yang di atas, menyebar di seluruh pohon. Namun yang tua banyak terletak di atas, jadi perlu memanjat dan menyodoknya dengan galah. Dengan beberapa kali sodokan buah tersebut jatuh dan mendarat di tanah dengan mulus.  Memanjat pohon sukun tidak sesulit pohon lain. Itu karena pohonnya yang tinggi memanjang ke atas memiliki dahan yang kuat bercabang di kanan kirinya. Plus tidak banyak semut di pohon karena sukun tidak terlalu manis seperti buah lainnya.

[caption id="attachment_344130" align="aligncenter" width="448" caption="memanen sukun, foto pribadi"]

14199892311985504270
14199892311985504270
[/caption]

Kita juga bisa menggunakan galah yang panjang dengan kawat melingkar kita pasang di ujung galah. Kawat itu untuk menarik buah sukun setelah disangkutkan. Dengan sekali tarikan bertenaga buah jatuh ke bawah. Buah yang mendarat di tanah, jika sudah tua akan retak, tetapi tidak akan pecah walaupun jatuh dari dahan yang paling tinggi.

Memasak Buah Sukun

[caption id="attachment_344131" align="aligncenter" width="448" caption="direbus, foto pribadi"]

14199892911156214140
14199892911156214140
[/caption]

Buah sukun kemudian dibawa pulang, dibersihkan dan dimasak. Pertama dikupas dulu kemudian dibelah menjadi dua dan kemudian dipotong tipis dan kecil sehingga memudahkan untuk digoreng. Sebagian lagi direbus. Buah yang direbus akan berasa enak, manis, dan legit, mirip keju. Sedangkan yang digoreng, jadi garing dan renyah dengan ditambahkan bumbu garam atau lainnya sehingga menambah rasa. Yang direbus ditambahkan gula merah atau gula putih kala direbus. Resep kampung yang mantap adalah sukun dibologin pas tengahnya kemudian dimasukan gula merah ke dalamnya, rebus sampai empuk. Wenak rasanya.

[caption id="attachment_344132" align="aligncenter" width="448" caption="digoreng, foto pribadi"]

1419989320593613969
1419989320593613969
[/caption]

Bagi masyarakat sekitar rumah saya, pada umumnya buah sukun diolah menjadi kripik atau gorengan di sore hari. Jarang sekali yang direbus. Memakannya di kala masih panas fresh dari penggorengan, menemani kopi hangat.  Apalagi di musim hujan ini, dingin-dingin hangat. Kripik yang diolah dari sukun biasanya awet sampai beberapa hari sehingga menambah camilan sehat dan tidak mahal. Bagi anda yang belum pernah nyoba, silahkan cari di pasar. Dijamin mudah mendapatkannya dan tidak merepotkan dalam mengolahnya.

Manfaat Tanaman Sukun

Berbicara tentang sukun ternyata banyak manfaat yang bisa didapat. Tentu dengan karbohidrat yang tinggi tetapi rendah kalori, buah ini pas untuk diet sehat pengganti nasi. Getahnya yang banyak dapat digunakan untuk membuat karet, berbagai macam produk berbahan dasar karet dapat diproduksi, untuk menambal juga bisa, serta menjadi bahan dasar permen karet. Kemudian, daun sukun dipercaya dapat melawan penyakit ginjal, asam urat, dan jantung. Caranya adalah dengan memasak daunnya. Keringkan dulu di panas matahari kemudian rebus dengan air 5 gelas. Setelah mendidih, buang setengah airnya dan kemudian diseduh seperti teh. Oleh karena rasanya cukup pahit, dapat ditambahkan gula. Minum secara rutin. Insya Allah akan meringankan.

Sekian pengolahan sukun berdasarkan pengalaman dan manfaatnya dari beberapa literature di sini, sini, dan sini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun