Mahasiswa KKN daring Universitas PGRI Semarang 2021. Ahmad Ikhklasul amal. Mengajak masyarakat sekitar Desa Tlogorejo untuk membuat biopori disetiap halaman rumah masing masing,hal ini bertujuan agak memaksimalkan resapan air hujan kedalam tanah, sehingga tidak terjadi genangan yang mengakibatkan genangan air/ banjir.
Teknologi biopori/ LBR Â merupakansalah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah banjir, masalah sampah dan kekeringan. LRB merupakan lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 dan kedalaman sekitar 100 cm. Lubang tersebut diisi dengan sampah organik untuk memicu terbentuknya biopori.Â
Biopori merupakan lubang-lubang (pori-pori) di dalam tanah yang terbentuk akibat adanya aktifitas organisme didalamnya. Aktifitas Organisme yang muncul akibat ketersediaan sampah organik di dalam LRB akan meningkatkan pori pori tanah. Pori pori tanah inilah yang akan memperluas bidang resapan air sehingga air di permukaan tanah bisa langsung diserap ke dalam tanah
Cara membuat LRB ini cukup mudah,
1. Pilih Lokasi yang tepat untuk membuat LRB. Yaitu pada daerah dengan air hujan yang mengalir. Misalnya di sekeliling pohon, pada batas taman, pada dasar saluran air.
2. Buat alur aliran air terlebih dahulu.
3. Siram tanah yang akan dilubangi supaya mudah dilubangi.
4. Buat lubang dengan menggunakan Bor Biopori dengan cara meletakkan mata bor tegak lurus dengan tanah kemudian tekan dan putar bor ke arah kanan.
5. Tarik mata bor setiap kedalaman kurang lebih 15 cm untuk dibersihkan. Sehingga tanah tidak menutup mata bor.
6. Lanjutkan sampai lubang mencapai kedalaman 100 cm. Apabila tanah berbatu, maka pengeboran dapat dihentikan sebatas kedalaman yang bisa dicapai saja, walaupun hanya 50 cm.
7. Perkuat mulut lubang dengan adukan semen, pipa maupun kaleng.