Mohon tunggu...
Ahmad Ijan
Ahmad Ijan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menulis puisi dan naik komidi putar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Dedauan Doa

11 Desember 2020   22:31 Diperbarui: 11 Desember 2020   22:42 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiap aku memetik wajahmu
dan membiarkannya jatuh
Menjadi bayang-bayang
Pada kubangan yang
Dibasahi langit semalaman

Do'a dan harapan
Adalah kebisuan yang menjerit
Di pucuk cemara
Yang siap jatuh pada
Hembusan angin pertama

"Tuhan benarkah caraku mencintainya?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun