Mohon tunggu...
Ahmad Ijan
Ahmad Ijan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi menulis puisi dan naik komidi putar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Pukul 00.01

4 Desember 2020   20:54 Diperbarui: 4 Desember 2020   21:24 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat kau tak ada
Malam jadi lalu lintas yang ramai--sepi
Dan Ingatan bekerja sebagai bising kemacetan jalanan, markah mati dan kendaraan yang ditinggalkan begitu saja.

Kemarahan dan kesepian akan jadi bensin yang membakar dirinya sendiri.

Tak ada kopi atau sebatang rokok
sebab hidup sudah terlampau pahit dan sakit bagi orang orang yang tak dicintai oleh negara
atau siapapun

Tak ada selimut di tempat persinggahan ini, hanya ada demam yang menjalari aorta ku, setiap kali merindukan gigil tubuhmu.

Dan aku menyadari:
Kita adalah aku dan diriku sendiri
yang terjaga namun tetap bermimpi

-Fajar DS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun