berbagai isu dari dulu terus di terima oleh masyarakat, isu BBM akan naik, pajak akan naik, bayaran listrikpun akan naik, bahkan kebutuhan pokok berupa daging sapi di kabarkan di malingi oleh wakil-wakil rakyat.
Bila manyarakat di tanya akan hal itu "bagaimana tanggapan anda mengenai kabar-kabar yang mencuat di rana publik" merekapun menjawab dengan ringan seolah tak mau tau akan dampak yang terjadi "rizqi ada yang ngatur cak" begitulah masyarakat kita, seolah tinggat sufistik mereka sangat lekat dalam tubuhnya.
Dari wawancara di atas tadi ada yang mereka sembunyikan dalam batinnya, yang dapat di ungkapkan "biarlah hanya diri ini yang tahu", bila di lihat secara realitas mereka semua gaduh dan tegang akan kabar tersebut,
begitulah perilaku wakil-wakil kita, presidenpun tak terhindar dari berbagai pertanyaan yang mengambang di hayaalan masyarakat, SBY itu presiden rakyat indonesia apa presiden suatu kelompok, sampai saat inipun bayangan itu tak terjawab, para jurnalistik mencoba mengkritiki presiden melalui tulisannya di media koran dan online, ketika suatu parpol dalam keadaan genting, apa harus presiden rakyat indonesia yang menyelesaikan, sedangkan urusan rakyat indonesia masih banyak terbengkai dan jauh dari cita-cita suatu bangsa yang adil, makmur dan sejahtra.
-------------------------------
OPINI SINGKAT by Ahdi popos kreatif
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H