Dewasa ini budaya dan cara hidup masyarakat kita sudah jauh mengalami perubahan., menuju budayadan prilaku kehidupan yang konsumtif. Sadar atau tidak pola hidup seperti ini sedang terjadi di masyarakat kita, sekitar kita bahkan diri kita sendiri. Prilaku konsumtif ini ternyata bukan hanya milik golongan menengah keatas (orang kaya) melainkanditiru oleh golongan menengah kebawah. Mungkin ini penyebab dari gelobalisasi, perkembangan informasi dan teknologi, dimana media seperti TV radio ataupun media cetak lainya, iklan atau yang lainya telah berperan aktif dengan membujuk, atau merayu guna men-stimuli budaya konsumsi di masyarakat.
Perilaku konsumtif adalah prilaku seseorangyang suka membelanjakan uangnya dalam jumlah yang besar. Dadang hawari salah seorang pisikolog mengatakan “Masyarakat kita saat ini lebih mengutamakan keinginanya dari pada kebutuhanya”. Artinya seberapapun penghasilan seseorang, bila pola hidup konsumtif yang diterapkan, tetaptidak akan merasa mencukupi. (tempo.co/27/02/13).
Mungkin kita masih ingat pristiwa 2 tahun yg lalu, masyarakat kita berdesak-desakan, dorong-dorangan yang mengakibatkan beberapa orang jatuh pingsan dan bahkan ada seorang mengalami patah tulang. Hanya untuk membeli handphone blackberry seri terbaru dengan di iming imingiharga murah. (Republika.co.id/25/11/11).
Sedih rasaya ketika masyarakat kita seperti ini. Membeli karena bukan butuh, melainkan ingin,. Lebih sedih lagi karena memaksakan diri membutuhkanya. Tidak bias dipungkiri BB (Blackberry) menjamur dikalangan yang sebenarnya tidak terlalu membutukan.hanya karna teman temanya menggunkan BB maka dia juga memaksakan diri untuk menggunakan juga. Dengan alasan agar lebih mudah dalam berkomunikasi. Padahal kita sama sama mengetahui bahwa tanpa BBpun komunikasi tetap bias berjalan dengan baik.
Ini hanya salah satu contoh yang kita lihat dinegri ini. masih banyak lagi contoh lainya yang biasa kita lihat di masyarakat. Karena pola hidup seperti ini juga, tak jarang masyarakat kita mau mencuri, menodong bahkan sampai meMbunuh. Akibat pola hidup seperti ini juga banyak tikus tikus berdasi berkeliaran. Banyak dimedia cetak ataupun elektronik yang memberitakan kasus kasus korupsi dari mulai rekening gendut, pencucian uang dan lain sebagainya.Walaupun pola hidup konsumtif tidak semuanya berdampak negative ada pula dampak positifnya namun terlalu banyak dampak negative yang sudah membudaya di masyarakat kita yang nantinya membahayakan masyarakat kita sendiri.
Kita ambil salah satu contoh dari dampak negative dari pola hidup konsumtif yaitu pemborosan atau boros. Dalam islam boros identik dengan hawa nafsu, dan orang-orang yang mingikuti hawa nafsu itu disebut hizbuz syetan (tentara setan) dimana di jelaskan dalam QS al Isra’ ayat 26-27 yang artinya “Dan janganlah kamu menghambur hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemnoros itu adalah saudara setan”. Maka sudah seharusnya budaya seperti ini dirubah. Soulisinya mari kita cari bersama. Ini PR kita semua, baik masyarakat maupun pemerintah. Agar pola hidup seperti ini tidak lagi membudaya di negri kita sehingga negri ini menjadi negri yang “baldatun toibatun warabun gafur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H