Setelah elektroda siap, dilanjutkan dengan persiapan kabel konektor. Konektor ini berfungsi sebagai penghubung antara elektroda dan alat multitester, atau dapat dikatakan sebagai tempat jalannya arus listrik beberapa sumber. Kabel konektor dibuat dari kabel tunggal yang diberi penjepit buaya.
Mengapa munculnya fly ash yang dapat menghasilkan energi listrik ?
Munculnya arus listrik dari fly ash ini dapat dijelaskan menggunakan teori Sel Galvani. Pada Sel Galvani-Volta, apabila terdapat dua elektoda. Maka, dapat menghasilkan energi listrik sebagai hasil pereaksian secara langsung.
Dalam kasus ini ada dua elektroda yang digunakan yakni lempengan tembaga dan lempengan seng. Sedangkan elektrolit yang ada dalam penelitian ini didapatkan melalui Campuran Fly ash dengan Air, mengandung senyawa Silica, Alumina, Fero Oksida, Kalium Oksida, Magnesium Oksida, Titanium Oksida, Alkalin, Sulfur Trioksida, Pospor Oksida, dan Karbon.
Pada dasarnya arus listrik dapat diartikan dengan adanya aliran elektron dalam suatu media. Aliran elektron ini timbul dari proses redoks (reduksi- oksidasi) akibat adanya beda potensial. Beda potensial diakibatkan karena salah satu elektroda akan lebih mudah mengalami oksidasi dan elektroda yang lain akan lebih cenderung mengalami reduksi. Awalnya di anoda, elektroda dari lempengan seng akan mengalami oksidasi dengan melepaskan electron. Sedangkan di katoda, elektroda tembaga akan mengalami reduksi dengan menerima electron. Sehingga akan terjadi aliran electron dari anoda menuju ke katoda atau dari elektroda seng menuju ke elektroda tembaga. Adanya aliran electron ini akan memicu timbulnya aliran listrik dari arah sebaliknya atau dari katoda (elektroda Tembaga) menuju anoda (elektroda Seng). Dalam proses ini sesuai dengan teori Volta jika akan timbul suatu reaksi langsung, dimana reaksi kimia akan diubah menjadi listrik.
Bagaimanakah daya yang dihasilkan ?
Harga beda potensial listrik sebesar 0,9 volt dan arus sebesar 0,26 dari fly ash dalam 1 pasang elektroda.
Dapat disimpulkan bahwa kandungan dari fly ash antara lain Sulfur Trioksida dan Pospor Oksida yang bereaksi dengan air membentuk larutan elektrolit yang menghasilkan ion yang dapat menghantarkan listrik dengan prinsip volta dan daya pada satu rangkaian Fly ash sebesar 0,9 volt.
DAFTAR REFERENSI
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.