Mohon tunggu...
AHMAD HAFIDLUL FARIQ
AHMAD HAFIDLUL FARIQ Mohon Tunggu... Mahasiswa - UNIVERSITAS AIRLANGGA

Logika dan Pemikiran Kritis D 1.2 Fakultas Vokasi Program Studi Administrasi Perkantoran 152111013015

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pemanfaatan Fly Ash dan Air sebagai Sumber Listrik Baterai Terbarukan

9 Juni 2022   19:14 Diperbarui: 9 Juni 2022   19:25 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Setelah elektroda siap, dilanjutkan dengan persiapan kabel konektor. Konektor ini berfungsi sebagai penghubung antara elektroda dan alat multitester, atau dapat dikatakan sebagai tempat jalannya arus listrik beberapa sumber. Kabel konektor dibuat dari kabel tunggal yang diberi penjepit buaya.

Mengapa munculnya fly ash yang dapat menghasilkan energi listrik ?

Munculnya arus listrik dari fly ash ini dapat dijelaskan menggunakan teori Sel Galvani. Pada Sel Galvani-Volta, apabila terdapat dua elektoda. Maka, dapat menghasilkan energi listrik sebagai hasil pereaksian secara langsung.

Dalam kasus ini ada dua elektroda yang digunakan yakni lempengan tembaga dan lempengan seng. Sedangkan elektrolit yang ada dalam penelitian ini didapatkan melalui Campuran Fly ash dengan Air, mengandung senyawa Silica, Alumina, Fero Oksida, Kalium Oksida, Magnesium Oksida, Titanium Oksida, Alkalin, Sulfur Trioksida, Pospor Oksida, dan Karbon.

Pada dasarnya arus listrik dapat diartikan dengan adanya aliran elektron dalam suatu media. Aliran elektron ini timbul dari proses redoks (reduksi- oksidasi) akibat adanya beda potensial. Beda potensial diakibatkan karena salah satu elektroda akan lebih mudah mengalami oksidasi dan elektroda yang lain akan lebih cenderung mengalami reduksi. Awalnya di anoda, elektroda dari lempengan seng akan mengalami oksidasi dengan melepaskan electron. Sedangkan di katoda, elektroda tembaga akan mengalami reduksi dengan menerima electron. Sehingga akan terjadi aliran electron dari anoda menuju ke katoda atau dari elektroda seng menuju ke elektroda tembaga. Adanya aliran electron ini akan memicu timbulnya aliran listrik dari arah sebaliknya atau dari katoda (elektroda Tembaga) menuju anoda (elektroda Seng). Dalam proses ini sesuai dengan teori Volta jika akan timbul suatu reaksi langsung, dimana reaksi kimia akan diubah menjadi listrik.

Bagaimanakah daya yang dihasilkan ?

Harga beda potensial listrik sebesar 0,9 volt dan arus sebesar 0,26 dari fly ash dalam 1 pasang elektroda.

Dapat disimpulkan bahwa kandungan dari fly ash antara lain Sulfur Trioksida dan Pospor Oksida yang bereaksi dengan air membentuk larutan elektrolit yang menghasilkan ion yang dapat menghantarkan listrik dengan prinsip volta dan daya pada satu rangkaian Fly ash sebesar 0,9 volt.

DAFTAR REFERENSI

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga.

Jakarta : Erlangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun