Jadi, tidak dipungkiri jika karya sastra yang mengetengahkan politik dan ideologi, menjadi momok yang sangat ditakuti, terutama pada rezim Orde Baru, karena secara tidak langsung sastra mampu mengungkapkan kebobrokan pemerintahan dan menelanjangi ideologi pemerintah yang sedang berkuasa. Sehingga, tidak semua sastrawan yang berani menggunakan teori ini. Akan tetapi, tidak semua ideologi yang ada pada pemikiran seorang sastrawan yang berorientasi pada bidang politik pemerintahan, karena setiap sastrawan merupakan individu yang memiliki persfektif atau pandangan masing-masing
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H