Sekitar dua minggu lalu, saya mengikuti kuliah menulis daring. Ada satu kalimat sang dosen yang masih terngiang-ngiang di kepala saya hingga kini. Ia mengatakan bahwa, menulis adalah usaha manusia untuk memanjangkan usia. Kalimat itu sederhana, tetapi sangat melekat di ingatan.
Seperti yang kita ketahui, manusia tidak mungkin selamanya berjalan di muka bumi. Akan ada saatnya tempat tinggal kita berganti. Tadinya di bumi, kemudian berpindah ke akhirat. Namun, meski sudah tak bernyawa, ada sebagian orang yang namanya masih akrab di telinga kita. Seperti Imam Bukhari dengan karya monumentalnya, Al-Jami' As-Shahih, yang menjadi rujukan utama dalam keilmuan hadis.
Imam Bukhari wafat dalam usia 60 tahun, pada 31 Agustus 870 M. Jika dihitung, beliau telah wafat lebih dari 1.500 tahun yang lalu. Namun, namanya masih terus bergaung hingga hari ini. Karyanya abadi dan sangat berpengaruh bagi kehidupan umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Selain Imam Bukhari, kita juga mengenal sosok Imam Muslim yang namanya masih sering terdengar hingga sekarang, meski raganya sudah meninggalkan bumi. Dunia barat mengenal sosoknya dengan sebutan 'Avicenna'. Namun, kita mengenalnya dengan nama Ibnu Sina. la adalah sosok ilmuwan muslim yang memiliki banyak karya tulis.
Salah satunya yang sangat fenomenal adalah Qanun fi Thib yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan nama The Canon of Medicine. Buku ini berisi tentang berbagai cara penyembuhan penyakit dan obat-obatan yang sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu kedokteran dunia. Bahkan, buku tersebut dijadikan sebagai literatur utama ilmu kedokteran pada sejumlah universitas di Eropa hingga abad 18. Bayangkan, seberapa dahsyatnya karya itu!
Mereka memang sudah tidak tinggal di bumi, tetapi namanya masih segar dalam ingatan. Karya-karya mereka pun masih bisa kita rasakan manfaatnya hingga kini. Lalu, kira-kira, seberapa banyak pahala yang mereka dapatkan, ya?
Inilah yang sang dosen maksud, bahwa menulis adalah usaha manusia untuk memanjangkan usia. Mungkin, karya kita memang tak sehebat mereka, tetapi tak ada salahnya juga untuk berusaha memanjangkan usia.
Beberapa refetensi tulisan di atas saya temui di buku Beyond The Insfiration karya Felix Siauw dan 'Seni Tinggal di Bumi' karya Farah Qoonita.
Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H