Mohon tunggu...
ahmad habib
ahmad habib Mohon Tunggu... Auditor - Achmad khabib

Semangat juang pantang mundur untuk mengejar cita-cita karena Allah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Visi dan Misi Agama

10 Agustus 2020   08:57 Diperbarui: 10 Agustus 2020   09:05 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita sebagai seorang muslim, tidak mungkin memungkiri eksistensi diri kita dengan mengabaikan visi dan misi agama. Apalagi dua hal ini merupakan satu kuantum yang saling mengisi untuk membuahkan sebuah tindakan yang mempunyai arti.

Visi yang berkaitan dengan eksistensi inilah sebenarnya yang kemudian akan melahirkan cara kita mengambil posisi, membuat formulasi tentang tujuan dan kemudian mengarahkan seluruh perilaku diri menuju atau mengarahkan diri kita pada sesuatu yang ingin kita raih.

Oleh karena dalam misi ini ada cakupan yang erat kaitannya dengan cara pandang kita terhadap makna keberadaan, eksistensi diri, makna setiap pribadi muslim harus secara jelas menyadari arti dan makna ada. Arti ada bukanlah hanya sekedar kesadaran fisik atau bukan pula seperti yang dikatakan oleh Descartes, dengan ucapannya yang sangat terkenal itu, (cogito Ergo Sum) aku berpikir Maka aku ada.

Dengan demikian nilai keberadaan kita tergantung pada sejauh mana diri kita berjuang untuk menjadikan diri kita mempunyai arti. Orang dinilai ada, apabila mereka mampu memberikan makna dan sebaliknya mereka yang tidak mempunyai nilai, tidak memberikan pengaruh, samalah artinya dengan tidak ada wujuduhu kaadamihi. dengan demikian pengertian ada, ada kemiripan dengan kata pengaruh.

Pantaslah Rasulullah memberikan amanah kepada pengikutnya agar menyampaikan butiran hikmah walaupun hanya satu ayat. Amanah ini, menunjukkan agar setiap pribadi muslim harus aktif menjadi dirinya sebagai pembawa risalah dan memenangkan kebenaran dari segala paham yang batil.

Oleh karena itu visi seorang muslim harus jelas dan transparan. Sebab itu, setiap pribadi muslim diwajibkan membuat suatu rumusan akan dirinya, melakukan analisa dan perhitungan, seraya berkata: "pada posisi mana aku berada dan dengan posisi ini apakah aku sudah memberikan arti, sebagai rahmatan Lil Al-Amin, apakah aku sudah berjalan sesuai dengan pengakuan diriku sebagai Abdullah (hamba Allah).

Sumber: Etos Kerja Pribadi Muslim Oleh: (Drs. H. Toto Tasmara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun