bersama angin yang bandel
air keluyuran dari rumah langit.
menjadikan jalanan licin dan
roda-roda berdecitan dengan sengit.
lalu, di tajam tikungan itu
aku terpeleset
di senyummu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!