Mohon tunggu...
ahmad gufron
ahmad gufron Mohon Tunggu... -

acrylic division @PLAN>net desain, coklat,and photography

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemacetan Jakarta Bisakah Diatasi?

24 Februari 2013   18:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:45 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1361730455492446958

Setiap hari kita sebagai warga Jakarta dan sekitarnya, setidaknya sedikit banyak mengalami dan merasakan yang namanya “macet” yah seperti itulah rasanya hidup dan tinggal di jakarta, mau tidak mau, suka tidak suka ya harus kita jalani demi mencari rezeki,karena memang menurut beberapa warga Negara Indonesia,Jakarta adalah kota”sejuta harapan”

Akan tetapi,apakah macet dan berbagai masalah yang ada di ibukota akan kita biarkan begitu saja,tanpa adanya solusi untuk mengatasi atau setidaknya sedikit mengurangi efek tersebut? Insya alloh saya rasa bisa.

2 tahun yang lalu saya bekerja di kawasan Jakarta barat,akan tetapi saya bertempat tinggal di wilayah tangerang,jadi, secara otomatis, supaya saya tidak telat sampai di kantor saya berangkat setelah subuh, yah, karena menurut saya lebih baik datang lebih awal daripada terlambat sampai di kantor,apa kata atasan kalo sampai kita datang terlambat, apakah mungkin kita dengan enteng beralasan mengatakan ”macet pak”, sudah tentu atasan kita tidak bisa menerima alasan tersebut, karena “macet” di Jakarta sudah lumrah terjadi

Lama kelamaan kami merasa bahwa macet di Jakarta sungguh membuat tidak nyaman, pertama kita harus berangkat labih awal agar terhindar dari “macet” dan tidak telat masuk kantor, kedua ketika pihak perusahaan menugaskan staff untuk bekerja di salah satu wilayah jakarta yang letaknya jauh dari kantor sering kali datang tidak tepat pada waktunya,hal itu di sebabkan tidak bisa di prediksinya kondisi jalanan di Jakarta, dari 2 hal itu secara otomatis tentu akan mengurangi produktifitas karyawan sehingga mengakibatkan kerugian pada pihak perusahaan karena tidak efisiensi nya waktu.

Selain itu bagi karyawan hal ini dapat mengakibatkan lebih banyak masalah lagi yang timbul,seperti halnya karena harus berangkat lebih pagi, tentu saja secara otomatis akan mengurangi waktu istirahat di rumah,kita bayangkan saja, kita berangkat kerja jam 5 pagi, otomatis kita harus bangun paling tidak jam 4, dan ketika pulang kantor jam setengah 5 sore,bisa jadi sampai di rumah antara jam 8 bahkan jam 10 malam bagi yang bermukim di wilayah tangerang atau wilayah lain di sekitar jakarta,betapa hal itu tidak sangat melelahkan? Belum masalah-masalah lain yang tidak bisa saya sebutkan akan tetapi itu kemungkinan juga merupakan masalah yang anda pribadi alami juga.

Setelah itu,kami seluruh karyawan dan direksi perusahaan mengadakan musyawarah yang akhirnya memutuskan untuk memindahkan lokasi kantor sehingga lebih mudah di jangkau oleh semua orang yang memiliki kepentingan dengan perusahaan kami termasuk klien kami.

Selama kurang lebih 5 tahun saya tinggal di ibukota, saya secara pribadi memperhatikan banyak hal yang menyebabkan macet di Jakarta,dan apabila saya di perkenankan untuk menyampaikan aspirasi saya, dalam kesempatan kali ini, saya akan mengulas apa saja yang menyebabkan macet di Jakarta beserta sedikit usulan untuk setidaknya meminimalisirnya,sehingga mungkin bisa untuk di jadikan kajian bagi kita semua sebagai warga ibukota,dalam kesempatan kali ini,setidaknya ada 2 hal yang saya soroti, yaitu:

1.letak pusat perbelanjaan yang terlalu dekat dengan persimpangan

Seperti kita ketahui, ketika kita melewati daerah pusat perbelanjaan,disitu kemacetan akan sangat terasa,karena dadanya arus keluar-masuk kendaraan dari dan ke pusat perbelanjaan tersebut, selain karena keluar masuknya kendaraan, kemacetan juga di sebabkan oleh banyaknya angkutan umum yang nge-tem untuk mencari penumpang, dari hal seperti ini tidak kah terpikirkan oleh kita untuk mengatasinya entah itu dengan cara membuat jalur khusus bagi angkutan umum yang letaknya tidak sama dengan jalan utama, atau dengan cara membuat ruang parkir khusus untuk angkutan umum sehingga mereka tidak berdesakan di jalan menunggu penumpang? Ataukah ada kemungkinan solusi yang lebih baik lagi? Itu yang kita semua perlu pikirkan bukan?

2. arus urbanisasi penduduk dari daerah di sekitar Jakarta

Seperti yang saya alami 2 tahun yang lalu,saya bekerja di wilayah Jakarta barat tetapi tinggal di wilayah tangerang, saya rasa tidak hanya saya pribadi yang menyadari hal ini, banyak juga warga dari daerah depok dan bogor bekerja di daerah Jakarta selatan, pusat bahkan utara, atau mungkin warga bekasi justru bekerja di daerah Jakarta timur, utara, bahkan Jakarta barat, dan bahkan mungkin ada juga warga tangerang yang justru bekerja di daerah Jakarta selatan atau bahkan Jakarta timur, sungguh hal ini menyebabkan bartumpuknya kendaraan di jalan raya dan kesemrawutan lalu lintas bukan? Bukankah alangkah baiknya jika ada yang mengikuti jejak kami untuk memindahkan lokasi kantor atau setidaknya bagi karyawan memilih untu berpindah domisili supaya lebih dekat ke kantor/tempat kerja? Ya,tentu saja hal itu tidak mudah dan memang harus di kaji lebih dalam lagi untuk memperoleh titik temu yang sesuai antara semua pihak, supaya bisa saling menguntungkan, kemacetan tidak hanya merugikan dalam aspek waktu, akan tetapi bisa membuat kerugian dalam hal lain,seperti kita ketahui,berapa liter bbm kah yang kita buang secara cuma-Cuma di tengah kemacetan?

Tulisan ini adalah opini saya pribadi dan tidak bermaksud untuk menyalahkan satu sama lain tetapi hanya untuk saling mengoreksi dan mawas diri, semoga tulisan saya bermanfaat untuk kita semua, amin……….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun