Mohon tunggu...
The Fed
The Fed Mohon Tunggu... -

Pembaca Oligarki

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berilah Ruang Politik untuk Bang H. Rhoma Irama

13 Juli 2015   16:16 Diperbarui: 13 Juli 2015   16:33 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Roh dangdut Indonesia, saya menyebutnya, akhirnya benar-benar mantap terjun kedunia politik setelah berhasil mendirikan partai politik sendiri, Partai Islam Damai dan Aman (Partai Idaman).  Berbagai responpun bermunculan, negatif dan positif, tetapi tak dipungkri jika yang negatif lebih banyak menghiasi media.

Melihat fenomena tersebut, saya yang hampir dua bulan lamanya  tak membaca perkembangan nasional, pun tertarik untuk mengikutinya. Keinginan saya untuk mengikuti berita ini berawal dari diskusi seorang pengunjung di warung kopi yang  begitu semangat mengkritik, menghujat, mencaci Bang H. Roma Irama.

Sebagai anak yang besar di era reformasi, tentu agak kecewa dengan kritik yang berlebihan terhadap seseorang yang berniat baik, dan mengabdi untuk negaranya.  Saya tahu betul, memang Bang Haji bukanlah politikus ataupun mantan jendral yang faham betul tentang politik. Tetapi layakkah ia mendapat hujatan yang tak sepantasnya ia dapatkan.

Saya kira masyarakat perlu memahami, janji dari reformasi adalah memberikan kesempatan bagi siapapun untuk mendirikan partai politik. Jika dan hanya jika, Partai Idaman telah memenuhi syarat sebagai partai politik, mereka yang menghujatnya secara tidak langsung menghianati janji reformasi tersebut. 

Saya bukanlah pendukung Partai Idaman apalai ikut mendeklarasikan berdirinya partai bersama Bang Haji, saya hanya masyarakat yang selalu prihatin terhadap situasi nasional, meski terkadang merasa bosan.

Dan saya salam tulisan ini hanya ingin menyampaikan pesan bahwa biarkanlah Bang Haji berpolitik, serta berilah ruang baginya untuk berpolitik dengan kemampuannya. Karena terkadang hidup tak selalu sejalan dengan apa yang dipikirkannya. Hari kemaren Bang Haji mungkin masih berharap hingga akhir hayatnya terus-menerus menjadi seniman, tetapi siapa yang menyangka jika hari ini harapannya berubah. 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun