dan harapan layu, jatuh satu-satu, lemah.Â
Ada jalan yang terlihat di depan mata,Â
namun penuh kabut, tak jelas arahnya,Â
seperti akhir yang mengundang dengan lirih,Â
menggoda jiwa yang lelah menahan perih.Â
Namun, di tengah kegelapan yang pekat,Â
terselip doa yang kecil, lembut namun kuat,Â
mengalun dari sudut yang tak terduga,Â
berbisik pelan, menuntun jiwa yang lara.Â
Kau tak sendiri, meski terasa sepi,Â
di balik pilu, ada yang mengerti,Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!