Kedua, ACM menekankan pentingnya tanggung jawab dalam profesionalisme, sistem yang dikembangkan memiliki keadilan, efektif dan tidak diskriminatif, dalam penerapan AI, perlu menghindari adanya bias atau kecondongan dalam penggunaan suatu algoritma dan menjamin akses yang adil bagi seluruh pengguna.
Ketiga, pentingnya Pendidikan dan Pengembangan Profesional, yakni menekankan pentingnya pendidikan berkelanjutan.Pemimpin di organisasi TIK harus menyediakan kesempatan bagi anggota untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, termasuk pemahaman tentang etika AI dan kesadaran akan risiko dan batasan AI.
Keempat, Kepemimpinan dan Kebijakan.Para pemimpin dalam organisasi TIK memiliki tanggung jawab tambahan untuk menjadi pengelola yang bijak dan baik dari sistem yang mereka kembangkan.Mereka harus menetapkan kebijakan yang menggambarkan prinsip-prinsip etika yang juga memastikan bahwa semua anggota mematuhi kebijakan tersebut.
Kelima, Kepatuhan dan Pelaporan Pelanggaran.ACM menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.Anggota ACM berhak melaporkan bagi siapa yang melanggar kode,termasuk pelanggaran penggunaan AI yang tidak etis atau merugikan.Kondisi ini akan menjamin bahwa tindakan yang tidak sesuai dengan pedoman dapat ditangani dengan tepat.
Secara keseluruhan,poin poin penting ACM sebelumnya menekankan bahwa mahasiswa Informatika harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan teknis yang kuat, kesadaran etika dan komitmen untuk selalu bisa mengikuti pengembangan berkelanjutan sebelum memasuki dunia kerja bidang TIK.Ini akan membantu mereka untuk menjadi profesional yang bertanggung jawab dan beretika.
OPINI UTAMA
Ketika orang-orang sibuk memperhatikan dan memperdebatkan mengenai pro dan kontra penggunaan Teknologi AI.Sebagian orang yang melakukan pekerjaan atau usaha mereka tanpa menggunakan AI, berpendapat bahwa AI menghasilkan generasi yang cenderung malas belajar dan telah menggantikan pekerjaan mereka karena dimudahkan oleh AI.Tidak perlu melawan bahkan menolak penggunaan AI.Sebagai seseorang yang juga ikut merasakan kemudahan penggunaan Teknologi AI, justru tidak akan menentang teknologi AI, potensi teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi, akurasi ,dan aksesibilitas dibidang yang sedang saya tekuni,dalam hal ini adalah TIK(Teknologi Informasi dan Komunikasi), AI membantu pemecahan masalah, AI memberikan informasi secara cepat dan tepat, AI memiliki kemudahan akses, selama kita masih bisa mengontrol dan memanfaatkan nya dengan bijak, serta tidak ketergantungan dengan AI.Teknologi ini bisa sangat membantu kita menyelesaikan permasalahan kita.Secerdas-cerdasnya AI, tetap butuh pemikiran yang menuntunnya,tetap butuh kreatifitas dari manusia agar AI bisa bekerja secara optimal.Â
Kembali berbicara tentang Profesionalisme dan Etika, profesionalisme dalam penggunaan AI di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menekankan bahwa profesionalisme memiliki hubungan yang saling terintegrasi dengan etika, penting untuk menghindari hasil yang tidak adil dan tidak etis, seperti bias dalam algoritma yang dapat memperkuat diskriminasi, contohnya pada alat perekrutan AI Amazon.Â
Kurangnya profesionalisme dalam pengembangan dan penerapan AI dapat mengakibatkan masalah etis yang serius, sehingga akuntabilitas dari pengembang dan organisasi menjadi krusial untuk memastikan bahwa teknologi beroperasi sesuai dengan standar etika yang tinggi. Selain itu, profesionalisme diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap keputusan yang diambil oleh sistem AI, yang sangat penting untuk penerimaan sosial teknologi ini, yang semuanya bertujuan untuk memastikan bahwa penggunaan AI dalam industri TIK dilakukan secara etis dan bertanggung jawab.
Saran dan kebijakan yang mungkin dapat saya berikan adalah memulai atau memfasilitasi kolaborasi antar profesi dibidang TIK,kebijakan yang berhasil diterapkan ini akan membantu perkembangan teknologi dengan lebih efektif dan adanya pertukaran pengetahuan yang secara tidak langsung akan meningkatkan kompetensi antar pelaku kolaborasi tersebut.
REFERENSI :