Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang penuh tekanan dan tantangan, vihara tetap menjadi tempat yang memberikan ketenangan, inspirasi, dan panduan moral bagi banyak orang. Saya Ahmad Fauzi Nst, bersama rekan setim riset Anis Damayani, Al Fariz Ahmad dan Amalya Asyfa dari kampus UINSU, FDK, Prodi BPI dengan Dosen pembimbing lapangan kami yaitu Devi Eka Yulita Br. Tarigan, M.Psi. Vihara yang kami riset yaitu vihara Gunung Timur Sakti yang berlokasi di JL. AR. Hakim, No. 24, Sukaramai II, saat ini sudah berdiri sekitar 69 tahun yang sudah memiliki cabang yaitu vihara Gunung Timur JL. Hang Tuah No. 16, Madras Hulu, Medan Polonia. Vihara sebagai pusat spiritualitas Buddhis, tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai penjaga budaya, tempat pembelajaran, dan komunitas sosial. Peran vihara dalam kehidupan modern tidak hanya terbatas pada aspek keagamaan, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai budaya dan sosial yang relevan dengan masyarakat masa kini. Artikel ini akan mengupas bagaimana spiritualitas dan budaya di vihara tetap relevan dan berkontribusi dalam kehidupan modern.
1. Spiritualitas sebagai Jalan Hidup
Â
Seyogianya tempat ibadah, masyarakat beragama budha diwilayah sekitar vihara gunung timur sakti setiap hari berdatangan untuk melakukan ibadah walaupun tidak seramai waktu-waktu tertentu, seperti tanggal 1 dan 15 Tionghoa, kemudian malam jum'at ketika ibadah sekaligus ceramah oleh biksu dan setiap para dewa Ulang Tahun. Ada beberapa hal yang perlu diketahui yaitu : Meditasi dan Kesadaran Diri, Vihara menyediakan ruang bagi meditasi, yang membantu individu menemukan ketenangan, mengurangi stres, dan mengembangkan kesadaran diri. Dalam kehidupan modern yang sibuk, praktik meditasi menjadi alat penting untuk menjaga kesehatan mental. Vihara ini menjadi tempat bagi umat Buddha untuk merenung, berdoa, dan memperdalam spiritualitas mereka. Ritual seperti pembakaran dupa dan persembahan buah menciptakan suasana yang penuh kekhusyukan. Pengunjung dapat menyaksikan berbagai dewa dalam kepercayaan BuddhadanTaoisme. Ajaran Dharma: Ajaran Buddha yang disampaikan di vihara menekankan nilai-nilai seperti kasih sayang, ketidakterikatan, dan kebijaksanaan. Dalam kehidupan modern, nilai-nilai ini memberikan panduan moral yang membantu individu menjalani hidup dengan lebih bermakna.
2. Budaya Vihara sebagai Warisan Hidup
Vihara Gunung Timur Sakti tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat budaya yang mempertemukan berbagai lapisan masyarakat. Setiap tahun, vihara ini menjadi tuan rumah perayaan-perayaan besar seperti Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh. Selama perayaan tersebut, vihara dipenuhi dengan dekorasi meriah seperti lampion merah, tarian barongsai, dan kembang api, menciptakan suasana yang mengundang umat dan wisatawan untuk bersama-sama merayakan tradisi. Selain itu, vihara ini juga memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya Tionghoa di Medan, dengan memperkenalkan generasi muda pada nilai-nilai luhur seperti penghormatan kepada leluhur dan pentingnya komunitas. Banyak warga lokal yang terlibat dalam menjaga dan merawat vihara, menunjukkan bagaimana spiritualitas dapat menjadi jembatan bagi pelestarian budaya dalam era modern.
3. Adaptasi Vihara dalam Kehidupan Modern
Vihara telah beradaptasi dengan perubahan zaman untuk tetap relevan dan memberikan manfaat bagi masyarakat modern. Penggunaan Teknologi: Banyak vihara kini memanfaatkan teknologi digital seperti streaming ceramah Dharma, meditasi online, dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang. Kegiatan Sosial Modern, Selain kegiatan tradisional, vihara juga terlibat dalam kegiatan sosial modern seperti kampanye lingkungan, bantuan kemanusiaan, dan pendidikan kesehatan mental.
4. Tantangan dan Peluang
Meskipun vihara memiliki peran penting, mereka juga menghadapi tantangan di era modern. Globalisasi, modernisasi, dan perubahan nilai sosial menuntut vihara untuk terus beradaptasi tanpa kehilangan esensi spiritualnya. Tantangan: Modernisasi yang cepat dapat menggeser perhatian masyarakat dari spiritualitas ke materialisme, sehingga vihara perlu menemukan cara baru untuk tetap relevan. Peluang: Dengan meningkatnya minat pada meditasi dan mindfulness di seluruh dunia, vihara memiliki peluang untuk memperkenalkan ajaran Buddha kepada khalayak yang lebih luas.
Kesimpulannya: Vihara Gunung Timur Sakti adalah simbol perpaduan antara spiritualitas dan budaya di tengah modernitas. Kehadirannya tidak hanya memperkuat ikatan spiritual umat Buddha, tetapi juga memperkaya warisan budaya Medan sebagai kota yang multikultural. Bagi siapa saja yang ingin merasakan kedamaian spiritual atau mengeksplorasi budaya Tionghoa di Indonesia, vihara ini menjadi destinasi yang wajib dikunjungi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H