Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi Mulyana
Ahmad Fauzi Mulyana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pendidikan Biologi UPI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal "The Best Character" of Human (Se-Percik Hikmah di Hari Maulid Nabi Muhammad SAW)

4 Januari 2015   14:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:51 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap kali datang bulan Rabi’ul Awwal, umat Islam di berbagai penjuru dunia ‎selalu memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sayang sekali, peringatan ‎kelahiran Nabi Muhammad SAW itu lebih banyak hanya menonjolkan segi-segi ‎seremonial dan kurang menghayati makna yang terkandung dari kelahiran beliau beserta ‎keberhasilan-keberhasilan beliau dalam menegakkan panji-panji Islam dan membangun ‎jamaah atau masyarakat, khususnya di kota Madinah.‎

Ulasan mengenai peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW beserta ‎keistimewaan-keistimewaan yang menyertainya telah banyak dilakukan. Dan rasanya ‎tidak lengkap apabila mengulas sejarah Rasulullah SAW tetapi melupakan aspek-aspek ‎yang bersifat substansial, khususnya yang berkenaan dengan perjuangan Rasulullah SAW ‎dalam melakukan dakwah Islamiyah serta proses yang beliau lakukan dalam mendidik ‎umatnya.‎

the Best Character of Human ini adalah karakter yang ditunjukan oleh Nabi tercinta kita, Nabi Muhammad SAW. begitu lengkapnya kapasitas beliau, dibidang bisnis beliau sudah memulainya dimulai sedari kecil ke syam, mungkin jika dianalogikan sekarang anak SD sudah berbisnis hingga singapura ataupun jepang. dibidang pendidikan beliau adalah ahlinya segala pendidikan, dalam hal strategi perang, beliaupun adalah best of the best nya. dalam hal romantisme berkeluarga betapa sangat romantisnya kepribadian Rasulullah SAW. bisa rekan-rekan buktikan sendiri dalam shirahnya, semoga dapat menambah kecintaan dan keimanan kita. Dari sekian banyak karakter Rasulullah yang begitu luarbiasa, dapat kita formulasikan segala hal itu dimulai dari karakter FAST yang dimilikinya.

Karakter FAST adalah suatu formulasi 4 pilar karakter leadership Rasulullah Saw. Menurut bahasa, kata 'FAST' mengandungi makna yang unik dan bertentangan yaitu cepat (Fast)
dan puasa (Fasting). Bermakna “cepat” dan “terurus” (kerana puasa mengajar tentang pengurusan diri). Maknanya "berfikir dan bertindak cepat namun terurus, Ini juga mengingatkan kita semua akan pola percepatan model kepemimpinan yang akan cepat pula membawa perubahan umat manusia kearah yang lebih baik. Tidak hanya itu saja, FAST juga memiliki makna yang merupakan kepanjangan dari Fathonah, Amanah, Sidiq, Tabligh (sifat wajib Rasulullah).

Disinilah formula perubahan karakter yang ingin diajarkan agar dapat membuat karakter bangsa kita ini semakin jauh lebih baik dan semakin membaik tentunya untuk mendidik pendidikan Indonesia, untuk menbangun dan mencerdaskan generasi bangsa menuju generasi emas, dimulai dari SDM yang tentunya sangat berpengaruh di Indonesia ini, yaitu anggota-anggota dewan yang menjawab saat ini. Apa jadinya jika seluruh anggota dewan kita memiliki karakter FAST ini? Kita perlu memahami makna inspiratif dari karakter FAST yang nabi miliki sebelum diterpakan dalam dunia pendidikan. Dimulai dari Fathonah yang artinya cerdas. Cerdas artinya mampu mengimplementasikan kepintaran ilmunya kedalam tindakan nyata yang maslahat. Cerdas akan melahirkan inovasi dan kreativitas,rasa optimis dan menciptakan peluang untuk kemajuan. Berikutnya amanah (dapat dipercaya). Amanah berarti menyampaikan apa yang menjadi hak orang lain dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. disinilah fakta yang terjadi banyaknya korupsi anggota dewan dan lainnya itu melainkan berarti tidak memiliki sifat amanah. Ketika sudah tertanam sifat ini, maka dapat dipastikan Negara kita akan bersih dari korupsi, dari praktik-praktik yang haram, dan akan tumbuh menjadi Negara maju yang kuat.

Selanjutnya, Sidiqartinya jujur dalam segala kondisi. Kejujuran itu ibarat matauang yang berlaku dimana-mana. dengan kejujuran, seseorang akan memiliki modal moral sekaligus modal sosial untuk ikut membangun sebuah bangsa yng beradab. Seorang pemimpin yang siddiq tidak akan melakukan tindakan korupsi, kolusi apalagi nepotisme. Perilaku pemimpin yangshiddiqadalah mereka yang selalu mendasarkan sikap kepemimpinannya pada nilai-nilai transedental. Menjunjung esensi kebenaran ilahiyah yang diyakininya, jujur dan tulus, adil, serta menghormati kebenaran yang diyakini pihak lain yang mungkin berbeda dengan keyakinannya, tidak merasa diri yang paling benar.  Terakhir, adalah karakter Tabligh yang memiliki makna berkemampuan transparansi dan komunikasi yang efektif, pandai menyampaikan sesuatu yang mudah dicerna rakyatnya. Strategi diplomasinya harus jelas disampaikan, harus runut serta sitematis, agar rakyat tidak dibuat bingung kareana, termasuk jika harus memutuskan sesuatu.

Kita harus optimis dengan metode nabi ini sebagai metode terbaik yang dapat diajarkan sebagai pendekatan dalam cara kita “mendidik” pendidikan Indonesia, karena kitapun sebagai umat akhir zaman harus berbangga dan optimis bahwa kita adalah umat terbaik dimuka bumi ini, namun tentunya jika kita memiliki karakter tersebut dan langkah hidup kita sesuai yang diterapkan dan diajarkan oleh Rasul, sebagaimana dalam Firman-Nya:

كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوۡ ءَامَنَ أَهۡلُ ٱلۡكِتَٰبِ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۚ مِّنۡهُمُ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَأَكۡثَرُهُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ ١١٠

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Al-Imron: 110)

Oleh karena itu semua, hal wajib yang perlu disadari adalah balasan dan upah seorang pemimpin sesungguhnya hanya dari Allah Ta’ala di akhirat kelak. kepemimpinan itu adalah amanah, titipan dari Allah swt bukan sesuatu yang diperoleh dengan meminta-minta apalagi dikejar atau diperebutkan. Kepemimpinan niscaya akan melahirkan kekuasaan dan wewenang yang manfaatnya semata-mata untuk memudahkan dalam menjalankan tanggung jawab melayani rakyat. Semakin tinggi kekuasaan seseorang, sejatinya semakin meningkatkan pelayanan pemimpin kepada rakyatnya seperti halnya di contohkan Khalifah Umar Bin Khattab. Bukan sebaliknya, jabatan atau tampuk kepemimpinan digunakan sebagai peluang untuk memperkaya diri, bertindak dzalim dan sewenang-wenang, yang terjadi pada realita kehidupan saat ini.

Pola demikian diharapkan tidak sekedar jargon normatif, melainkan aksi implikatif sehingga berdampak signifikan bagi keadilan dan kemakmuran masyarakat. Karena sejatinyapun pemimpin (pemilik kekuasaan) yang adil akan semua tanggung jawabnya kelak akan mendapatkan naungan-Nya dimana tidak ada naungan selain-Nya (Al-Hadits)

Akhir kata, semoga kita menjadi umatnya yang terbaik yang disebutkan tadi, dan makna dan hikmah dihari kelahirannya itu bisa terus menerangi kita, agar kita bisa selalu mencontoh karakter terbaik, sehingga kitapun akan berubah membaik. semoga Allah selalu meridhoi selalu aktivitas kita. Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun