Apalagi yang membahagiakan dari sebuah penantian selain datangnya kabar yang ditunggu? Siapa gerangan yang tidak girang saat muncul kabar bahwa pendaftarannya, sebagai peserta diacara Kompasianival 2018 telah dibalas sesuai harapan (Baca: diterima jadi peserta).
Mungkin bagi sebagian kompasianer, ungkapan diatas terlalu lebay dan berlebihan. Tapi bagi saya, salahsatu kompasianer yang super malas mengikuti ajang dan moment--yang diadakan oleh Kompasiana--setidaknya mewakili perasaan bahagia itu.
Betapa kebahagiaan itu, menjadi lengkap saat dibagi dengan sesama kompasianer lainnya. Dan tentu akan lebih lengkap lagi, jika nantinya pada saat tanggal 8 Desember 2018, saya dapat hadir dan kopdar langsung dengan sesama kompasianer lainnya. Dimana sebelumnya, dan selama ini hanya bisa berjumpa terbatas pada dunia Maya. Dengan saling komentar, bahkan hanya sekedar membaca tulisan-tulisannya.
Membangun dan merajut talisilaturrahim dan persahabatan antar sesama kompasianer yang selama ini terbatas oleh waktu dan kesibukan sehingga tak pernah bisa bertemu langsung dengan sesama.
Bukankah silaturrahim--terutama bagi keyakinan  kami yang beragama  Islam-- adalah dari ajaran Nabi Muhammad kepada Ummatnya (Baca: Ummat Islam) yang saat ini mulai ditinggalkan oleh ummat? Yang dipercaya mempunyai segudang hikmah dan manfaat?
Bukankah Kompasianival 2018 adalah salahsatu media yang diadakan oleh Kompasiana dalam rangka memfasilitasi sesama Kompasianer dan blogger Indonesia untuk dipertemukan dalam satu tempat dan dalam berbagai format acara dan tawaran yang memiliki segudang manfaat?
Bukankah itu baik dan menantang kita sesama kompasianer untuk ikut serta menjadi bagian didalamnya? Akhirnya, terimakasih Kompasiana yang telah merespon permohonan saya menjadi peserta, semoga saya bisa hadir. SalamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H