Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Pengacara - Menulis apasaja, Berharap ada nilai manfaat dan membawa keberkahan. Khususnya, untuk mengikat Ingatan yang mulai sering Lupa.

Berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama. Santri, Advokat bisa hubungi saya di email : ozyman83@gmail.com, HP/WA : 085286856464.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesantren, Santri dan Corak Keislaman Indonesia

25 November 2017   00:38 Diperbarui: 25 November 2017   02:30 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai negara muslim terbesar di Dunia, Indonesia punya corak dan karakter ke-islaman yang khas dan berbeda dengan negara-negara Islam di belahan dunia lainnya. Berbeda disini, maksudnya adalah dalam makna budaya keislaman yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai bangsa dan atau sebagai warga negara.

Salah satu corak yang khas itu adalah dunia pendidikan Islam. Dimana, sumbangsih Pendidikan Islam dalam konteks berbangsa dan bernegara tidak bisa diabaikan begitu saja. Betapa pendidikan islam ---dalam konteks ini, maksudnya adalah pendidikan pesantren dan kontribusi kesantrian di dalamnya--- dalam sejarahnya, telah melahirkan tokoh-tokoh nasional bahkan internasional di jamannya, yang punya pengaruh luar biasa terhadap perkembangan peradaban dunia.

Dalam konteks ini, tidak berlebihan jika belakangan Indonesia, mengapresiasi kontribusi yang telah diberikan oleh pesantren (lembaga) dan kyai-santri (sumberdaya manusia di pesantren) dengan menetapkan "Hari Santri Nasional" pada setiap tanggal 22 Oktober.

Sejalan dengan hal diatas, beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Selasa, 21 Nopember 2017, saya bersama-sama dengan 19 Kompasianer lainnya, diberikan kesempatan oleh Kompasiana dalam sebuah event "coverage" dan menyaksikan langsung bagaimana acara tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Kementarian Agama RI, bahkan menjadi bagian langsung dari acara yang dilaksanakan di ICE- BSD Serpong, Tangerang yang cukup menarik tersebut.

whatsapp-image-2017-11-25-at-00-29-00-1-5a18590e9f91ce53e907aeb2.jpeg
whatsapp-image-2017-11-25-at-00-29-00-1-5a18590e9f91ce53e907aeb2.jpeg
Kami disuguhkan langsung miniature pendidikan Islam dibawah kementrian Agama, yang tersebar diseluruh penjuru Nusantara. Yang terdiri dari 29 ribu pesantren, 76 ribu madrasah, 700 perguruan tinggi Islam, 84 ribu madrasah diniyah, dan 135 ribu taman pendidikan Al-Qur'an (TPQ).

Meskipun hanya pameran dan miniature pendidikan Islam dan Pesantren dibawah kementerian Agama sebaimana disebutkan diatas, tapi paling tidak saya pribadi mendapatkan gambaran yang memadai dan punya kesimpulan betapa Pendidikan Islam punya posisi strategis dalam ikut serta mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Mengingat sumbangsih yang diberikan oleh pendidikan Islam dalam hal ini, Pesantren  yang luar biasa maka tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa Indonesia adalah salah satu pusat peradaban Islam dunia. Bahkan, belakangan ini konsepsi dan prakteks keislaman ala Indonesia menjadi solusi alternative dalam ikut serta menciptakan perdamaian dunia.

Meskipun secara bersamaan, harus diakui bahwa prakteks keislaman sebagian muslim---aliran garis keras dan fundamentalis--- juga mendapatkan panggung dan dirasakan sangat mengkwatirkan dalam konteks perdamaian dan kerukunan antar ummat dan anak bangsa.

Diluar itu semua, menjadi penting dan diingat oleh semua komponen anak bangsa, bahwa pendidikan Islam ala Indonesia punya sejarah panjang dan berkarakter menciptakan santri-santri yang berakhlaq yang mulia (akhlaqul Karimah). Disinilah akan ditentukan dan diuji seberapa santri dan Indonesiakah anda?

 

whatsapp-image-2017-11-25-at-00-29-00-5a1858e763b24807f0069582.jpeg
whatsapp-image-2017-11-25-at-00-29-00-5a1858e763b24807f0069582.jpeg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun