Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul jannah

Menjadi seseorang yang bermanfaat bagi semua orang dangan belajar sungguh-sungguh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Evaluasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam

4 November 2023   15:02 Diperbarui: 4 November 2023   15:10 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap kegiatan atau sesuatu yang direncanakan selalu diakhiri dengan evaluasi. Evaluasi dimaksudkan untuk melihat kembali apakah suatu program atau kegiatan telah sesuai dengan perencanaan atau belum. Kajian ini berusaha menyoroti dari kebanyakan kalangan lembaga pendidikan yang kurang memperhatikan hasil dari evaluasi sehingga kesalahan yang sudah pernah terjadi tetap terulang kembali dan menjadikan kegiatan evaluasi hanya sebagai rutinitas tanpa adanya peningkatan mutu. Padahal tindakan seperti itu bukan hanya merusak masa depan anak bangsa tetapi bangsa inipun akan rusak jikalau permasalahan ini masih dianggap enteng.


Evaluasi dalam suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai sesuatu. Kurikulum merupakan suatu subsistem dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari proses dinamika yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum hendaknya disusun untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Artikel ini membahas tentang pentingnya evaluasi kurikulum dalam beberapa aspek dan memberikan konstruksi pemahaman bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan bahwa evaluasi kurikulum menjadi acuan acuan pendidikan Islam karena sangat penting di era globalisasi, seperti aspek evaluasi kurikulum, dan pengembangan kurikulum, jenis strategi evaluasi, model evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, evaluasi kurikulum ini dapat dijadikan alat ukur atau dijadikan acuan mendasar oleh lembaga-lembaga khususnya pendidikan Islam.

Evaluasi merupakan suatu proses dalam usaha untuk mengumpulkan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan, Kurikulum merupakan keseluruhan kegiatan yang dirancang sekolah untuk memberikan berbagai pengalaman kepada siswa, baik di dalam ataupun di luar kelas. Sedangkan proses penilaian terdiri dari tiga komponen, yaitu pengumpulan informasi, pembuatan pertimbangan, dan pembuatan keputusan. Fungsi dan kedudukan evaluasi kurikulum dalam pendidikan terdiri dari tiga hal yaitu pertama Konsep evaluasi masalah nilai, kedelua evaluasi adalah untuk penentuan keputusan dan ketiga evaluasi konsensus nilai. 

Sedangkan model evaluasi kurikulum dalam pendidikan menurut Muhammad egi muttaqin dalam jurnalnua menyatakan (2020) yakni Evaluasi kurikulum model penelitian, model evaluasi kurikulum yang berorientasi pada tujuan, model evaluasi kurikulum yang lepas dari tujuan, model campuran multivariasi, model EPIC, model CIPP, model Ten Brink, model pendekatan proses, model evaluasi kuantitatif, model evaluasi kualitatif. Untuk menjadi evaluator dibidang kurikulum harus kompeten dibidangnya dengan syarat memiliki kemampuan dan kecermatan serta bersikap obyektif dan tidak mudah terpengaruh oleh keinginan dan kepentingan pribadi atau kelompok. 

Evaluator kurikulum dibagi menjadi dua macam, yaitu: evaluator dalam dan evaluator luar. Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penetuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru.

Sedangkan Kurikulum  menurut Fadhillah Izzatun Nisa dan Tasman Hamami dalam juranalnya berdasarkan strukturnya memuat tujuan, isi, metode pelaksanaan, dan evaluasi. Evaluasi kurikulum menjadi salah satu bagian penting yang diterapkan secara berkesinambungan sebagai pijakan dalam mengontrol keefektifan dan efisiensi yang dilaksanakan untuk menyempurnakan kurikulum khususnya pada bidang Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis evaluasi kurikulum. 

Metode yang digunakan merupakan penelitian literatur yang pencarian sumber datanya mengkaji berbagai referensi rujukan yang terkait dengan evaluasi kurikulum PAI. Berdasarkan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa ketiadaan evaluasi kurikulum PAI yang tepat akan menjadi kendala dalam mewujudkan tujuan, sehingga rancangan harus menyesuaikan aspek dalam kurikulum PAI. Informasi dari hasil evaluasi akan menentukan status kurikulum berikutnya, antara perlu direvisi, atau harus diubah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun