Secara umum Mahasiswa diistilahkan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri melalui kegiatan pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi sebagai usaha untuk menjadi seorang ilmuwan, intelektual, praktisi, atau sebagai profesional yang mempunyai karakter sebagai seorang insan terdidik.
Melihat status Mahasiswa yang dituntut dalam pengembangan ilmu pengetahuan, intelektualitas, serta kemampuan berfikir, sudah menjadi barang tentu Mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang melekat pada diri setiap individu baik masih dalam status Mahasiswa maupun pasca menjadi Mahasiswa. Dalam UU no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, Mahasiswa engineer atau yang kita sebut teknik, bisa digolongkan dalam insan akademik yang menggeluti rumpun ilmu terapan, yang tidak bisa lepas dari beberapa rumpun ilmu lainnya yaitu, agama, humaniora, sosial, alam, dan ilmu formal lainnya.
Engineer mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa, dimana indikator kemajuan peradaban salah satunya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sudah pasti para Mahasiswa engineer disiapkan dan diharapkan mampu untuk berpikir cepat dan tepat dalam menyikapi suatu fenomena atau persoalan yang ada ditengah masyarakat.Â
Dengan tugas-tugas yang secara otomatis melekat pada seorang Mahasiswa engineer tentu tidak cukup hanya mengandalkan aktifitas belajar mengajar dikelas dan sudah barang tentu memerlukan instrumen pendukung dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, dan kemampuan Mahasiswa, salah satunya organisasi mahasiswa.
Organisasi mahasiswa merupakan badan kokurikuler dan ektrakulikuler yang merupakan wadah penyaluran minat, bakat, dan kemampuan Mahasiswa. Sejak diberlakukannya UU no 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi yang salah satunya mengatur tentang mahasiswa serta sarana penunjang pembelajaran yang berbasis keilmuan salah satunya melalui kegiatan kokurikuler dan ektrakulikuler. Demikian juga menunjukkan komitmen pemerintah yang menyadari bahwa pentingnya peran organisasi kemahasiswaan (ormawa) untuk menghasilkan mahasiswa yang mempunai daya saing bangsa untuk menghadapi globalisasi disegala bidang.
Kenapa seorang engineer penting untuk berorganisasi? melihat tanggungjawab seorang mahasiswa terlebih lagi mahasiswa teknik yang nantinya terjun ke tengah-tengah masyarakat dituntut untuk berfikir cepat dan tetap dalam menyelesaikan persoalan ditengah-tengah masyarakat dengan memperhatikan aspek lain seperti aspek agama, sosial, humaniora, dan lingkungan, maka untuk mencapai itu harus pula ditunjang dengan proses atau pola belajar sebagai mahasiswa yang terbiasa dengan kegiatan-kegiatan yang melatih kepemimpinan, berfikir dan berdiskusi keilmuan, tidak hanya dibidang keteknikan namun dituntut mempunyai wawasan mengenai bidang-bidang lainnya yang mempunyai kaitan serta berdampak terhadap bidang keilmuan teknik.
Lalu apa peran ormawa untuk membentuk karakter seorang engineer? Seperti yang dibahas diatas bahwa organisasi mahasiswa dirancang sebagai alternatif pengembangan kemampuan mahasiswa, sehingga idealnya ormawa mampu menghadirkan suasana pengembangan diri mahasiswa diluar kegiatan inkulikuler (kegiatan belajar mengajar dalam kelas) melalui kegiatan-kegiatan yang melatih kemampuan kepemimpinan dan membentuk cara berfikir yang rasional, analitis, kritis, universal, dan sistematis mahasiswa, salah satuna kegiatan-kegiatan diskusi-diskusi keilmuan antar mahasiswa maupun dengan pemateri profesional baik dalam suasan formal maupun informal.Â
Dengan begitu melalui pendidikan tinggi ormawa diharapkan mampu untuk menghasilkan mahasiswa yang mempunyai kemampuan intelektual, ilmuwan, profesional yang berbudaya dan kreatif, toleran, demokratis, berkarakter tangguh, serta berani membela kebenaran untuk kepentingan bangsa.
