Mohon tunggu...
ahmad fauzan dzikri
ahmad fauzan dzikri Mohon Tunggu... -

MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM 2017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengutamakan Akhlak Bagi Pendidikan Anak Bangsa

1 Desember 2017   08:08 Diperbarui: 1 Desember 2017   08:15 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak diragukan lagi, akhlak mulia merupakan keniscayaan sekaligus kebutuhan dalam kehidupan kita. Dengan akhlak mulia, seseorang memperoleh jaminan bahwa kehidupan sepanjang hayat hingga akhiratnya akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang hakiki. Urgensi akhlak mulia ini universal, lintas suku bangsa dan lintas generasi. Rasulullah saw secara tegas menyatakan bahwa misi utama diutusnya beliau kepada seluruh umatnya adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. 

Sejarah juga mencatat, bahwa menjelang risalah Nabi, dunia Arab mengalami krisis moral dan akhlak yang luar biasa. Kriminalitas merajalela di mana-mana. Wanita menjadi kelompok masyarakat yang tertindas. Sudah hampir 15 abad, Rasulullah SAW meningalkan kita. Akan tetapi misi yang diperjuangkan itu, tetap berlaku hingga sat ini. Justru upaya penyempurnaan akhlak itu kini semakin tinggi urgensinya dan semakin mendesak untuk kita wujudkan, menghadapi kehidupan saat ini yang tidak kalah krisisnya di bandingkan era menjelang risalah Nabi SAW. Sangatlah tepat kiranya, akhlak mulia menjadi komitmen penting bangsa indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional khusunya dalam aspek agama dan pendidikan. 

Secara eksplisit akhlak mulia menjadi bagian tak terpisahkan dari proses dan tujuan pendidikan. Pendidikan merupakn usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keteampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 

Betapa banyaknya orang orang yang secara materi mencapai kesuksesan fenomenal, tetapi pada akhirnya jatuh dan runtuh karena mengabaikan nilai-nilai akhlak mulia. Nilai-nilai akhlak seperti jujur, sabar, rendah hati, dermawan, amanah, kerja keras, bertanggung jawab, tawakkal, dan tawadlu' merekaa tinggalkan. Hidup mereka hanaya sibuk mengurus harta benda dan kekuasaan, tanpa dijiwai dengan nilai-nilai moral dan agama yang memadai. Kini saatnya kita melakukan refleksi untuk me-review  atau mengulang kaji ulang terhadap paradigma dan mindset kita terhadap pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun