modul ajar berbasis proyek yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan praktis siswa di SMK Negeri 10 Semarang pada kegiatan UNNES Lantip 4. Inovasi ini bertujuan untuk menjawab tantangan dalam dunia pendidikan vokasi yang memerlukan pendekatan pembelajaran yang lebih aplikatif dan relevan dengan kebutuhan industri.
Semarang , 30 Oktober 2024– Mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Angkatan 2021 yang terdiri dari Ahmad Fauzan dan Bayu Ariya Mukti telah menciptakan produk inovatif dengan mengembangkanModul ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa ini dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan industri dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar. Modul yang dikembangkan mengintegrasikan berbagai aspek pembelajaran, termasuk teori,praktik, dan menggunakan metode pembelajaran berbasis proyek yang dapat memperkaya pengalaman belajar para siswa. Melalui pembelajaran berbasis proyek,  siswa dilatih untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama dalam tim.Â
Modul ajar mencakup pengembangan aplikasi mobile, desain web, dan pemrograman perangkat berjalan, yang sejalan dengan kurikulum Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) yang diterapkan di SMK Negeri 10 Semarang. Dalam proses pengembangan modul, mahasiswa melakukan penelitian mendalam mengenai kebutuhan industri dan tantangan yang dihadapi oleh siswa dalam belajar.Â
Dari hasil analisis masalah dan kebutuhan belajar siswa, ada tiga modul yang berhasil dikembangkan. Pertama, modul ajar orientasi dasar pengembangan perangkat lunak dan gim yang diterapkan pada kelas X jurusan RPL. Kedua, modul ajar pemrograman perangkat bergerak yang diterapkan pada kelas XI Jurusan RPL. Ketiga, modul ajar pemrograman web yang diimplementasikan pada kelas XII jurusan RPL.
Dalam implementasinya, modul ajar berbasis proyek ini mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proyek nyata yang relevan dengan dunia kerja. Siswa akan diajarkan untuk menyelesaikan masalah nyata dengan pendekatan praktis, sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan problem-solving yang esensial di industri.
Perancangan dan pengembangan modul ini diterima dengan baik oleh Bapak Sonalita Wiguna. S.Pd., selaku kepala jurusan Rekayasan Perangkat Lunak menyatakan dukungannya yang penuh terhadap pembuatan modul ajar ini, dengan menekankan pentingnya pembelajaran praktis bagi siswa. Ia berpendapat bahwa modul yang dikembangkan tidak hanya akan memperkaya proses belajar mengajar, tetapi juga akan mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan untuk memasuki dunia industri.
Melalui dukungan penuh dari kepala jurusan dan kolaborasi yang erat antara universitas dan sekolah, diharapkan modul ajar ini akan menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di SMK Negeri 10 Semarang, serta menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di era digital yang semakin kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H