Pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan proses pembelajaran. Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses mengatur dan mengorganisasi lingkungan di sekitar peserta didik sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong mereka untuk melakukan proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran datar adalah titik fokus pertimbangan, dan peningkatan kualitas pengembangan lebih lanjut lebih lanjut adalah titik fokus pertimbangan lainnya.
Media pembelajaran adalah sarana yang digunakan dalam proses belajar untuk menyampaikan informasi atau materi kepada peserta didik. Peranan media pembelajaran sangatlah penting dalam proses pembelajaran matematika. Pendidikan pada zaman sekarang cenderung lebih beragam, sehingga seorang guru haruslah memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam pembuatan media pembelajaran. Upaya untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi guru dalam pengimplementasian media pembelajaran yaitu melalui memanfaatkan teknologi. Pemanfaatan teknologi dapat membantu guru dalam pembuatan media pembelajaran serta dalam menyajikan konten yang lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami, serta membantu peserta didik untuk belajar dengan cara yang berbeda dan meningkatkan hasil belajarnya. Teknologi dalam media pembelajaran digunakan untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Para peneliti dan media populer menggunakan pertengahan hingga akhir tahun 1990-an sebagai tahun awal kelahiran dan awal tahun 2010-an sebagai tahun akhir kelahiran Gen Z. Hal ini memungkinkan adanya perbedaan di setiap wilayah atau negara atas pengklasifikasian rentang usia masing-masing generasi, salah satu yang menjadi pertimbangan dalam hal ini adalah perkembangan teknologi di setiap negara atau wilayah yang tidak sama, yang akan berpengaruh terhadap pola hidup, mindset, pengalaman, psikologi, dan lain sebagainya pada setiap generasi. Adapun klasifikasi rentang tahun kelahiran Gen Z atau Generasi Z yang digunakan di Indonesia berawal dari tahun 1997 hingga 2012 berdasarkan data resmi yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia pada Sensus Penduduk tahun 2020.
Para Gen Z kini memiliki gaya belajar yang berbeda dan lebih menarik dengan mengkolaborasi teknologi sebagai penunjang proses belajar para peserta didik, dengan kolaborasi ini memiliki dampak yang positif yakni:
- Kesempatan Menggali Materi Tanpa Batasan
Dikarenakan para peserta didik diperbolehkan menggunakan teknologi, peserta didik dapat mecari materi yang tersedia di media massa maupun platform pencari seperti Google. Tidak menutup kemungkinan Internet memiliki dampak yang positif sesuai penggunaan serta pengawasan dari guru untuk mendampingi para peserta didik menggali materi.
- Menyediakan Media Belajar Bervariasi
Proses belajar mengajar sering kali hanya menggunakan ceramah dan powerpoint yang sudah di rancang oleh guru. Dengan memanfaatkan teknologi yang terbaru dapat merubah cara mengajar seorang guru.
- Sarana Mendapatkan Informasi
Seringkali, tugas yang sulit diberikan kepada siswa dan solusinya hanya ada di buku atau lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh guru pemangku materi. Dengan adanya teknologi, tugas-tugas tersebut dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
- Kualitas Pendidikan Meningkat
Pendidikan merupakan salah satu visi mendukung program presiden yakni Menuju Indonesia Emas 2045, dengan ini teknologi yang semakin maju hadir menunjang program presiden tersebut. Apabila seorang pengajar mampu menggunakan teknologi, maka kualitas dalam pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih baik.
- Solusi Kegiatan Belajar
Penggunaan teknologi dapat memudahkan para pengajar ketika proses belajar mengajar, bahkan menjadi solusi dalam kegiatan belajar distance learning, web-based education, dan e-learning yang memungkinkan transfer ilmu bisa dilakukan di mana saja.