Mohon tunggu...
Money

Jika Tidak Bisa Atasi Krisis, Sebaiknya Pemerintah Bantu Rakyat Kecil

7 Juni 2016   15:46 Diperbarui: 7 Juni 2016   15:52 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cina yang menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru di era milenia ternyata juga terkena dampak krisis global. Meskipun pertumbuhan ekonomi Cina berhasil mencapai 7%, namun banyak kalangan menilai bahwa Negeri Tirai Bambu itu tidak benar-benar mencapai angka tersebut. Sedangkan Amerika Serikat, yang notabene negara pesaing Cina, berhasil bangkit dari keterpurukan setelah mengalami krisis di tahun 2008.

Krisis global dan bangkitnya ekonomi AS, ternyata berpengaruh besar bagi perekonomian Indonesia. di akhir 2015, nilai tukar Rupiah sempat mencapai titik terlemah, yaitu Rp 14.000 per Dollar AS (USD). Berbagai cara dilakukan pemerintah, salah satunya adalah memperkuat UMKM, menciptakan iklim investasi yang kondusif, dan pembenahan di sektor perpajakan, yang semua tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi.

Secara teori, pemerintah sebenarnya sudah berada dalam alur yang benar dengan mengutamakan ekonomi kerakyatan. Namun, saya melihat hingga detik ini penguatan sektor UMKM belum menunjukan hasil yang maksimal. Padahal, di saat krisis ekonomi yang tengah dihadapi Indonesia, rakyat kecil harus mendapatkan perhatian yang ekstra karena merekalah yang terkena dampak palling pertama dari krisis tersebut.

Sebaiknya pemerintah mencontoh program yang dijalankan Ketua DPP Perindo Hary Tanoesoedibjo. Pria yang akrab disapa HT ini memberikan pelatihan dan modal kepada rakyat kecil di seluruh Indonesia agar bisa membuka usaha. Tidak hanya itu, HT juga memberikan infrastruktur usaha dengan memberikan gerobak.

Menurut saya, daripada beretorika panjang kali lebar, lebih berguna adalah aksi nyata seperti yang dilakukan HT. Saya melihat Perindo sebagai parti politik baru, tidak hanya berdongeng kepada masyarakat namun memberikan hal yang bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. Di Jakarta, saya sering melihat warteg, mie ayam, dan dagangan lain di pinggir jalan yang merupakan hasil pelatihan UMKM Perindo.

Saya cuma berharap ke depan, dengan adanya program macam UMKM Perindo ini, makin banyak orang miskin yang bisa mandiri. Sebab, jika pemerintah tidak bisa segera mengatasi dampak krisis ekonomi global, maka yang perlu dilakukan adalah menaikan daya beli masyarakat dengan cara memberikan mereka lapangan kerja dan lapak usaha.

Boleh saja pemerintah membangun basis industri skala besar, membangun kereta api cepat, tol laut, pabrik, tapi jangan lupakan mereka seperti petani dan nelayan karena merekalah yang berjasa besar dalam menyuplai pangan kepada orang-orang di perkotaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun