Mohon tunggu...
Money

Perjalanan Sukses CEO MNC Group dan CEO Apple

1 Maret 2016   22:04 Diperbarui: 1 Maret 2016   22:39 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pastinya berkeinginan untuk meraih sukses di bidang dia bekerja, entah itu dalam menjalankan profesinya atau pun dalam berwirausaha. Sebagai anak muda, saya sering mendengar saran dari orang-orang bahwa kesuksesan berawal dari sebuah kerja keras. Kita pun tidak boleh menyia-nyiakan masa muda ketika hanya untuk bersantai, sementara di tempat lain, di belahan dunia lain banyak pemuda yang “banting tulang” untuk meniti karir untuk menuju sukses.

Sukses memang tidak bisa diraih instan karena banyak proses yang harus dilalui agar bisa mencapai tahap tersebut. Masalah demi masalah, dinami kehidupan akan mewarnai perjalanan kita dalam menuju sukses. Oleh karena itulah, diperlukan “transfer ilmu” dari orang tua yang berpengalaman sangat dibutuhkan untuk membimbing anak muda Indonesia agar bisa berkarya.

Namun di era globalisasi seperti sekarang ini, kerja keras tidaklah cukup untuk menggenggam kesuksesan. Di tambah lagi, krisis ekonomi global cukup berpengaruh pada perekonomian nasional dan gempuran Dollar Amerika Serikat (AS) terhadap Rupiah membuat banyak perusahaan mau tidak mau melakukan Pemberhentian Hak Kerja (PHK) dan dalam kondisi ini tidak banyak perusahaan yang masih bertahan.

Saya pun teringat satu perusahaan media swasta besar di negeri ini yaitu MNC Group yang dikomandoi oleh Hary Tanoesoedibjo sebagai CEO perusahaan tersebut. Sebagai pemuda, saya pun harus mencontoh kesuksesan Ketua Umum Perindo ini karena berhasil tetap meraup keuntungan di tengah krisis ekonomi yang melanda dunia dan Indonesia. Majalah terkemuka di AS, Forbes, sampai memberinya penghargaan Businessman of The Year pada tahun ini.

Meskipun telah meraup sukses dalam karirnya, pria yang akrab disapa HT ini untungnya tidak pelit ilmu. Dia kerap mengunjungi kampus-kampus di seluruh Indonesia untuk membagi pengalamannya dalam meraih sukses bersama MNC Group. Terakhir, seperti diansir sindonews.com, HT mengisi kuliah umum dalam acara Wisuda Program Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti.

Menurutnya, dalam perjalanan menggapai sukses, para pemuda Indonesia harus merubah mindset dari pemuda yang konsumtif menjadi pemuda yang produktif. Karena HT berpendapat mental konsumtif ini telah berlangsung begitu lama dan hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pemuda Indonesia agak sulit untuk berkembang. Selain itu, diperlukan visi misi yang jelas dan konsisten dalam meniti karir sehingga tidak berpindah-pindah profesi dari satu profesi ke profesi lain.

Seperti dirinya yang mengawali karir di sebuah perusahaan media, dia terus menekuninya. Ide kreatifnya dalam membangun perusahaan media sudah terlihat saat umurnya masih 25 tahun. Bahkan dia pun mengaku hanya tidur 3-4 jam per harinya.

Namun seperti yang saya ucapkan di atas, HT juga mengatakan kerja keras tidaklah cukup untuk bisa bersaing di era globalisasi sekarang ini. Menurutnya, banyak orang yang bekerja keras namun hingga pensiun karirnya tidak berkembang atau jalan di tempat. Lalu apa yang bisa menjadi kunci sukses? Di hadapan ratusan sarjana Universitas Trisakti, HT menegaskan kualitas akan menentukan keberhasilan seseorang. Jika seseorang tidak menjaga kualitasnya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu maka dirinya akan dikalahkan oleh orang lain yang lebih berkualitas.

Dia pun mengambil contoh mendiang CEO Apple Steave Job pada tahun 80-an yang berhasil membuat komputer pertama di dunia yaitu machintos. Namun seiring berjalannya waktu, Steave mendapat saingan yaitu Bill Gates yang membuat microsoft yang kuantitas penjualannya melebihi machintos. Alhasil, Steave dipecat dari perusahaannya sendiri oleh dewan direksi Apple.

Beberapa waktu kemudian, Steave dipanggil kembali untuk mengisi kursi pimpinan saat itu. Dia pun akhirnya menyadari bahwa kerja keras yang dia bangun puluhan tahun bisa kalah oleh kualitas rivalnya dan dia menyadari bahwa kualitas sangatlah penting dalam menuju kesuksesan.

Dari kisah HT dan Steave Jobs ini kita pemuda Indonesia memang sudah menjadi kewajiban untuk bekerja keras. Namun untuk menghadapi persaingan kita tidak boleh lengah dalam menjaga kualitas dan harus berkembang lebih baik lagi. Seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW “hari ini harus lebih baik dari hari ini”, dari 1500 tahun lalu kita pun sudah diingatkan untuk bisa menjadi lebih baik lagi, jadi tunggu apa lagi kawan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun