Umat Islam di Indonesia dapat merayakan 1 Ramadan dengan penuh kepastian, karena Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1445 H pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M.Â
Keputusan ini diumumkan dalam sebuah Konferensi Pers yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2024 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.
Mengutip Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang diterbitkan pada 12 Januari 2024, keputusan ini merupakan hasil dari proses metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki.Â
Metode ini telah menjadi landasan tetap dalam menentukan waktu awal bulan kamariah oleh Muhammadiyah, yang menggabungkan unsur pengamatan (rukhyat) dengan konsep konjungsi.
Penetapan tanggal 1 Ramadan ini mencerminkan konsistensi dan komitmen Muhammadiyah dalam menjalankan tradisi keagamaan dengan ketelitian.Â
Proses penentuan yang cermat dan metode yang digunakan memberikan kepastian bagi umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah, sekaligus memberikan panduan yang jelas dalam merencanakan ibadah dan aktivitas selama bulan suci Ramadan.
Muhammad Sayuti, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan keputusan tersebut dengan harapan agar maklumat ini diikuti oleh seluruh warga Muhammadiyah.Â
Dalam Konferensi Pers, Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, menekankan bahwa pengumuman ini bukanlah upaya untuk mendahului pihak manapun, melainkan merupakan praktik yang lumrah dan sesuai dengan tuntutan agama.
Metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki yang digunakan Muhammadiyah mengacu pada ketinggian bulan di atas ufuk pada saat matahari terbenam.Â
Prediksi ini mencakup wilayah Indonesia, kecuali di beberapa wilayah seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Pemilihan tanggal 11 Maret 2024 sebagai awal Ramadan didukung oleh keyakinan akan keakuratan metode ini.