Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Info Penting: PP Muhammadiyah Tetapkan Tanggal 1 Ramadan 1445 H, Berikut Penjelasannya!

22 Januari 2024   19:12 Diperbarui: 22 Januari 2024   19:17 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat Islam di Indonesia dapat merayakan 1 Ramadan dengan penuh kepastian, karena Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan tanggal 1 Ramadan 1445 H pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M. 

Keputusan ini diumumkan dalam sebuah Konferensi Pers yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2024 di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta.

Mengutip Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang diterbitkan pada 12 Januari 2024, keputusan ini merupakan hasil dari proses metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki. 

Metode ini telah menjadi landasan tetap dalam menentukan waktu awal bulan kamariah oleh Muhammadiyah, yang menggabungkan unsur pengamatan (rukhyat) dengan konsep konjungsi.

Penetapan tanggal 1 Ramadan ini mencerminkan konsistensi dan komitmen Muhammadiyah dalam menjalankan tradisi keagamaan dengan ketelitian. 

Proses penentuan yang cermat dan metode yang digunakan memberikan kepastian bagi umat Islam yang mengikuti Muhammadiyah, sekaligus memberikan panduan yang jelas dalam merencanakan ibadah dan aktivitas selama bulan suci Ramadan.

Muhammad Sayuti, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyampaikan keputusan tersebut dengan harapan agar maklumat ini diikuti oleh seluruh warga Muhammadiyah. 

Dalam Konferensi Pers, Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah, menekankan bahwa pengumuman ini bukanlah upaya untuk mendahului pihak manapun, melainkan merupakan praktik yang lumrah dan sesuai dengan tuntutan agama.

Metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki yang digunakan Muhammadiyah mengacu pada ketinggian bulan di atas ufuk pada saat matahari terbenam. 

Prediksi ini mencakup wilayah Indonesia, kecuali di beberapa wilayah seperti Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Pemilihan tanggal 11 Maret 2024 sebagai awal Ramadan didukung oleh keyakinan akan keakuratan metode ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun