Mohon tunggu...
Ahmad Fatch
Ahmad Fatch Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar menjadi manusia yang bermanfaat, paling tidak berbagi cerita dalam bentuk tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ku Ingin Menulis Puisi, Tapi Ku Tak Bisa

5 Juli 2023   21:53 Diperbarui: 5 Juli 2023   22:19 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku Ingin Menulis Puisi, Tapi Ku Tak Bisa

Oleh: Ahmad Fatch

Ku ingin menulis puisi, tapi ku tak bisa

Baca juga: Ada Apa dengan JIS?

Kata-kata terhenti di ujung jari yang kaku

Penuh keraguan, kebingungan dalam diri

Mimpi menulis pupus seolah tertutupi

Baca juga: Puisi: Sederhana

Ku ingin merangkai kata menjadi indah

Seperti lukisan yang mempesona mata yang melihat

Namun, kekosongan mengisi pikiran yang terdalam

Tak mampu menemukan pola kata yang teratur

Ku ingin menulis puisi, mengungkapkan perasaan

Membeberkan isi hati, memancarkan emosi yang tulus

Namun, sebatas angan-angan tanpa ekspresi

Ku tak bisa merangkai kata menjadi puisi

Pergelangan tangan tak mampu menari di atas kertas

Kaku dan tak berdaya, menghentikan imajinasi yang meluap

Kata-kata terhenti dalam kebuntuan yang tak berujung

Puisi yang ingin ku tulis terperangkap dalam kehampaan

Namun meski tak mampu menulis puisi dengan indah

Ku tetap berharap, ada yang bisa membaca isi hatiku

Mengerti tanpa kata-kata yang terucapkan

Merasakan dalam setiap detak jiwaku yang terpendam

Biarlah puisi ini menjadi bukti bahwa ku ingin menulis

Meski ku tak bisa melahirkan kata-kata yang berkilau

Di dalam kelemahan ini, mungkin ada kekuatan yang tersembunyi

Menginspirasi melalui ketidakmampuan yang tulus

Jadi, meski ku tak bisa menulis puisi seperti yang ku inginkan

Biarkanlah kata-kata ini menjadi pengakuan yang jujur

Ku ingin menulis, tapi ku tak bisa

Namun, cinta dan keinginan untuk berbagi tetap ada

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun