Melintas dalam Majas: Menyusuri Jejak Pena

Terlintas menulis, kata-kata berderap
Melintas di halaman, menggapai angkasa
Seperti burung bebas, berkicau di pagi
Majestic sang pena, mencipta puisi

Kata-kata berlari, terbang dalam imaji
Menggurat makna, menari dalam hati
Majemuk simbol, menyapa di relung jiwa
Majas menggelora, mempesona tiada henti

Puisi berkisah, membelah waktu dan ruang
Seperti sungai mengalir di padang gurun
Mengurai rindu, meluapkan cinta
Majemuk pengertian, menari di rimba kata

Baca juga: Jakarta Kota Sejarah

Metafora melambung, di awan biru
Seolah bintang gemintang yang tak terhitung
Puitik janji, berdansa di alam pikiran
Majemuk harapan, menari di samudra kias

Simbol personifikasi, menghidupkan objek
Bunga berbisik, sungai menari, angin bercengkrama
Membawa alam hidup, berpadu dalam nada
Majemuk emosi, membelai di jalan karya

Terlintas menulis, melintas di imajinasi
Mencetak jalan, membentang di cakrawala
Dalam paduan majas, puisi mencipta
Karya tak terhingga, menggetarkan dunia.

Baca juga: Pahlawanku Teladanku Kita Ikuti Jejak Pendahulu

By : Ahmad Fatch 

Bekasi, 27 Mei 2023

Baca juga: Kenapa Hari ini Saya Malas Menulis?