Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh, salam sejahtera buat kita semua.Â
Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, masih diberikan kesempatan menulis di Kompasiana, mudah-mudahan apa yang saya tulis dapat bermanfaat untuk kita semua khususnya saya pribadi.Â
Penulis kali ini mengambil tema "Bagaimana seharusnya kita berkendara?"
Para pembaca di manapun berada,Â
Baca juga: Do'a ku untuk Kompasianer dan PembacaSudah kita ketahui bersama, bahwa kehidupan di kota besar, di kota kecil, maupun di desa diperlukan mobilitas yang sangat tinggi. Mobilitas yang tinggi maka diperlukan alat penunjang untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari kita. Pergerakan-pergerakan setiap orang yang sangat masif dalam bekerja setiap hari memerlukan sebuah kendaraan yang sesuai dengan aktivitas keseharian orang tersebut.
Dari pernyataan di atas maka hampir setiap individu baik di kota maupun di Desa memerlukan alat transportasi khusus sebagai peralatan pendukung untuk bekerja setiap hari. Maka hampir setiap keluarga terdapat kendaraan pribadi yang bertujuan menunjang aktivitasnya masing-masing. Ada yang menggunakan roda dua, menggunakan roda empat dan lain sebagainya. Penggunaan jenis kendaraan ini tergantung tujuan si pengguna kendaraan tersebut.
Kendaraan sepertinya menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap keluarga, apalagi di era masa kini, sudah pasti setiap orang mempunyai keperluan dan aktivitas yang berbeda-beda. maka sebuah kendaraan menjadi hal yang wajib untuk dimiliki.
Ketika pagi hari aktivitas yang begitu sibuk, jalanan terasa penuh dengan kendaraan. Berbagai macam tipe kendaraan memenuhi jalanan yang ada di Indonesia mungkin juga di luar negeri terjadi hal yang sama, dengan banyaknya kendaraan yang memenuhi jalanan di indonesia maka bagi para pengguna kendaraan harus bijak dalam berkendara. jika tidak bijak dalam berkendara maka akan menyebabkan masalah tersendiri.
Ada sebagian pengendara tidak mempedulikan hal-hal yang ada di sekilingnya atau pengendara lain. Apakah ini tidak masalah? Tentu ini menjadi masalah, jika dalam berkendara tidak menaati rambu-rambu yang sudah ditentukan. Terkadang kita melihat baik saat ketika kita berkendara atau sedang berhenti untuk sekedar istirahat dipinggir jalan, terdapat sebagian pengendara atau kita sebut saja oknum pengendara dalam berkendara merasa paling hebat, merasa mempunyai skill yang luar biasa, sehingga lupa jalanan tersebut punya publik atau milik bersama para pengendara.Â
Inilah yang menyebabkan timbul keresahan dikalangan masyarakat bukan saja oleh para pengendara itu sendiri tetapi warga sekitar khusunya warga yang mempunyai tempat tinggal di pinggir-pinggir jalan, lebih khusus lagi bagi warga dengan tempat tinggal dipinggir jalan besar, walaupun bagi warga sudah tahu resikonya ketika memiliki rumah atau tempat tinggal di pinggir jalan dengan kepadatan lalulintas yang sangat tinggi akan menghadapai masalah-masalah seperti ini.