Mohon tunggu...
Ahmad Fasni
Ahmad Fasni Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh KB

Berdomisili di kota padang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

CSR Semen Padang, Memberi Kail Bukan Ikan

1 Maret 2020   22:24 Diperbarui: 1 Maret 2020   22:55 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Pada hari kamis tanggal 27 Februari 2020, PT. Semen Padang meraih penghargaan Gold Brand Equity Award. Merupakan penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility (CSR) yang diselenggarakan oleh Iconomic, sebuah media yang terintegrasi dengan kegiatan research, learning center, even organizer serta pengembangan teknologi.

Penghargaan tersebut bukanlah yang pertama diperoleh oleh PT. Semen Padang di Bidang CSR. Pada tahun 2018, Semen Padang meraih penghargaan sebagai TOP CSR untuk tiga kategori, yakni, TOP Leader on CSR Commitment, Program Kelembagaan Sosial Ekonomi serta Program Pengelolaan dan Pengembangan Lingkungan Hidup. Di tahun yang sama juga berhasil meraih Padmamitra Awards dari Kementerian Sosial RI untuk kategori Bidang Kemiskinan.

Begitu juga pada iven Indonesia CSR Award (ICA) yang diselenggarakan Corporate Forum For Community Development (CFCD). Di tahun 2014 misalnya, berhasil memperoleh penghargaan untuk 13 kategori. Selanjutnya di tahun 2017 pada iven yang sama berhasil meraih penghargaan untuk 15 kategori. Masih di tahun 2017, juga memperoleh penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals Award (ISDA). Khusus untuk penghargaan Gold Brand Equity Award tahun 2020 ini, sepertinya menjadi kado istimewa menyongsong 110 Tahun usia perusahaan tersebut tepatnya pada  tanggal 18 Maret nanti.

Secara usia, jika mengikuti siklus hidup manusia, jelas bukan usia yang tidak muda lagi, bahkan telah tergolong renta. Namun, jika merujuk kepada makna usia secara filsafat sebagaimana dikemukakan oleh Agustinus seorang filsuf awal abad pertengahan mengatakan bahwa, waktu memiliki makna subyektif dan obyektif. Secara obyektif Semen Padang memang akan segera memasuki usia 110 Tahun. Namun, secara subyektif berbagai kalangan memiliki rasa, kesan dan makna yang selalu segar di memori masyarakat, khususnya Sumatera Barat.

Perspektif Sejarah

PT Semen Padang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910, zaman penjajahan Belanda. Dari situs semenpadang bahwa awal didirikan Semen Padang bernama  NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I. Saat itu produksi semen mencapai 330.000 ton per tahun. Kemudian dilakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Selanjutnya pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Sedangkan kondisi pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik.

Tetap Eksis

Sepanjang usia tersebut berbagai keadaan telah dilalui. Jalan tidak selalu datar dan lurus, akan tetapi ada tikungan, penurunan dan tanjakan. Sehingga, pasang surut pun menjadi sesuatu yang mesti dan harus dirasakan sepanjang sejarah dan usia semen padang.
Pabrik ini merupakan bagian penting dari sejarah modernisasi dan industrialisasi di Indonesia, karena inilah pabrik semen dan industri besar pertama yang dibangun di Indonesia dan masih tetap eksis bahkan terus berkembang hingga lebih dari seratus tahun. Berbagai bangunan penting dan monument bersejarah di tanah air ini dibangun menggunakan semen padang, antara lain Jembatan Semanggi, Tugu Monumen Nasional (Monas), Hotel Indonesia serta Gedung MPR/DPR di Senayan. Semua itu dibangun sekitar tahun 1960-an. Begitu juga di tahun 1970-an, dengan semen padang juga dibangun Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang. Sedangkan di Sumatera Barat sendiri salah satu bangunan yang fenomenal yang dibangun menggunakan semen padang adalah Jam Gadang di Bukitinggi.
Memberi kail, bukan ikan
Kiprah Semen Padang dalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) tidak pernah surut setiap tahunnya di Sumatera Barat. Diantara bentuk CSR tersebut antara lain, bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan UMKM, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam (environmental friendly) dan sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan.
Hal yang menarik dari pelaksanaan CSR tersebut adalah, pertama dalam melaksanakan kegiatan semen padang selalu melibatkan unsur tokoh masyarakat, misalnya Forum Nagari dengan Program Basinergi Mambangun Nagari.  Forum Nagari merupakan wadah perhimpunan lembaga-lembaga sosial ekonomi masyarakat, kerapatan adat nagari, dan pemangku kepentingan. Forum nagari ini mengoordinasikan dan menyinergikan kegiatan pemberdayaan masyarakat, pemerintah, dan perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya, keahlian, dan adat nagari secara berkelanjutan.
Kemudian yang  kedua, bentuk kegiatan CSR tersebut tidak sekadar konsumtif, namun lebih banyak dalam bentuk life skill, seperti pelatihan pengelolaan UMKM, berkaitan dengan produksi, pemasaran serta pengelolaan modal atau pengembangan usaha. Sehingga dampak dari program CSR tersebut dapat berkelanjutan serta memberi daya ungkit terhadap peningkatan ekonomi dan taraf hidup masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun