Mohon tunggu...
ahmad Farzah
ahmad Farzah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ahmad Farzah Putra (43223010158) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Mercu Buana, Dengan nama dosen Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Raden Mas Panji Sosrokartono

24 Oktober 2024   13:28 Diperbarui: 24 Oktober 2024   13:48 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENDAHULUAN

Kepemimpinan adalah suatu konsep yang terus berkembang dan mengalami perubahan sesuai dengan konteks zaman dan situasi sosial masyarakat. Dalam sejarah Indonesia, gaya kepemimpinan tradisional seringkali berakar kuat pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. 

Salah satu tokoh yang mencerminkan hal tersebut adalah Raden Mas Panji Sosrokartono, seorang cendekiawan, jurnalis, penerjemah, dan pejuang kemerdekaan yang juga dikenal sebagai kakak dari tokoh emansipasi perempuan Indonesia, Raden Ajeng Kartini. 

Sosrokartono memiliki peran penting dalam pergerakan intelektual dan politik pada masa penjajahan Belanda, dan meskipun kiprah kepemimpinannya mungkin kurang mendapatkan perhatian sebesar Kartini, pengaruh dan gaya kepemimpinannya tetap relevan untuk dikaji lebih dalam.

Diskursus tentang gaya kepemimpinan Sosrokartono menarik untuk dibahas karena ia bukan hanya seorang pemikir yang brilian, tetapi juga seorang figur yang mampu menjembatani antara tradisi dan modernitas. Sosrokartono mendapatkan pendidikan barat di Universitas Leiden, Belanda, salah satu universitas paling bergengsi di Eropa pada masa itu. 

Meskipun mendapatkan pendidikan di Barat, ia tetap menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dan kebudayaan Jawa, yang kemudian membentuk pendekatan kepemimpinannya yang unik. Gaya kepemimpinannya mencerminkan penggabungan antara rasionalitas barat dan spiritualitas timur, menjadikannya seorang pemimpin yang memiliki wawasan holistik dan kemampuan untuk memadukan berbagai pandangan dalam satu kesatuan yang harmonis.

Sosrokartono dikenal dengan julukan "Si Jenius dari Timur", yang mencerminkan pengakuan terhadap kecerdasannya yang luar biasa. Ia menguasai lebih dari 24 bahasa asing, suatu prestasi yang sangat langka di zamannya.

 Kemampuan linguistiknya ini membantunya untuk berperan dalam forum-forum internasional dan berkontribusi dalam upaya diplomasi Indonesia di kancah global.

 Namun, di balik kecerdasannya yang luar biasa, Sosrokartono memiliki pendekatan kepemimpinan yang lebih bersifat spiritual, kontemplatif, dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan. Gaya kepemimpinannya bukanlah gaya yang mengandalkan kekuasaan atau otoritas formal, melainkan lebih kepada pendekatan persuasif, kebijaksanaan, dan contoh moral yang ia tunjukkan dalam kehidupannya sehari-hari.

Sebagai seorang pemikir, kepemimpinan Sosrokartono tidak hanya berakar pada ideologi politik atau sosial tertentu, tetapi lebih pada pandangan filosofis yang ia anut. Ia percaya bahwa kepemimpinan sejati harus didasarkan pada kebijaksanaan (wisdom), keadilan, dan pengabdian kepada kemanusiaan. 

Gaya kepemimpinannya tidak menekankan pada otoritas yang bersifat formal atau kekuasaan yang dipegang dalam struktur pemerintahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun