Saya tertarik untuk menulis ini karena tidak sengaja saat membuka X (Twitter), ada seseorang yang membuat tweet dengan kalimat "Aku ini islam dari kecil, aku ga sholat tapi percaya sama adanya Allah, itu termasuknya golongan apa ya? atheis? kafir?." Nah Mungkin juga, sebenarnya masih banyak yang belum tahu mengenai hal itu, Kalo kita Islam dan percaya Allah tapi ga sholat itu hukumnya gimana? Artikel ini akan sedikit menjelaskan mengenai pertanyaan itu.
Ada beberapa riwayat hadits yang menjelaskan tentang pertanyaan itu, akan saya pilihkan satu yang akan menjadi bahan pembahasaan di artikel ini.
وَعَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، يَقُولُ : (( إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat." (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 82]
Hadits ini sebenarnya sudah cukup untuk menjawab pertanyaan diatas. Artinya mau bagaimanapun kamu Islam dan Percaya kepada Allah, namun apa buktinya jika tidak melaksanakan Sholat. Di Hadits lain dijelaskan, Pembatas antara Seorang Muslim dan Seorang Kafir adalah Sholat. Maka dari itu, Sholat merupakan Tanda atau isyarat yang menunjukkan dan membuktikan bahwa kita Islam dan Percaya akan keberadaan Allah Sebagai Tuhan. Karena Islam tidak hanya Iman kepada Allah, tapi Islam juga melaksanakan Ibadah kepada Allah. Maka, jika kita ulang lagi pertanyaannya "Kalau Islam tapi tidak sholat apakah termasuk Kafir." Jawabannya adalah "Iya" Secara Syariat Hukum. Meskipun banyak cerita yang mengisahkan ada seseorang yang tidak sholat tapi bisa masuk Syurga dengan Rahmat Allah atau yang lainnya. Itu merupakan kisah hikmah yang tidak bisa kita jadikan Sumber Hukum atau Syariat.
Sholat adalah Tiang Agama, Fondasi Agama sekaligus Bukti bahwa kita adalah seorang Muslim yang mempercayai akan keberadaan Allah. KH Bahauddin Nursalim pernah dawuh "Walaupun kamu itu masih sering bermaksiat, tetap dirikanlah sholat karena itu tanda bahwa kamu masih menghamba kepada Allah." Artinya, Maksiat atau tidak maksiat, Sholat tetaplah suatu kewajiban. Bukan tidak maksiat dulu baru sholat, tapi Sholat dulu sekaligus mengurangi maksiat. "Sholat dulu baru bener, kalau bener dulu baru sholat nanti nggak sholat-sholat." - Mas Dzawin Nur. Itu merupakan kalimat pas yang mudah dipahami, Benar atau salah, Manusia tidak akan luput dari kesalahan, maka dari itu "Sholat dulu baru bener." Sholat dulu sekaligus memperbaiki kesempurnaan nya, juga memperbaiki kehidupannya.
Semoga Bermanfaat Jazakumullah Khairan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H