(Kamis, 10-08-2023) Mahasiswa Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Djuanda (UNIDA) yang tergabung dalam Kelompok 2 Kuliah Kerja Nyata (KKN) menggelar Kegiatan Program Pencegahan Stunting dengan memberikan susu ibu hamil dan susu UHT untuk balita yang dilaksanakan  di  Posyandu Dukuh 2  Jl. Sukaraja Pemudah 3 No. 113.
Pencegahan stunting meliputi asupan gizi yang cukup selama kehamilan, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, makanan bergizi untuk bayi dan balita serta akses layanan kesehatan yang tepat. Pemberian susu dalam program PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk mencegah stunting bisa menjadi bagian dari strategi pencegahan, terutama jika susu mengandung nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal. Susu dapat memberikan tambahan kalsium, protein, dan vitamin D yang penting untuk perkembangan tulang dan pertumbuhan. Namun, penting untuk memastikan bahwa pemberian susu tidak menggantikan makanan pokok dan variasi makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara keseluruhan. Pemberian PMT yang tepat harus mencakup berbagai jenis makanan bergizi, termasuk sumber protein hewani dan nabati, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan yang kaya akan zat besi, vitamin A, dan zat gizi lainnya.
"Bagi ibu hamil pemberian susu pada ibu hamil dapat menjadi bagian penting dalam pencegahan stunting, karena susu mengandung sejumlah nutrisi yang esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan janin." Â ungkap Bidan Nani. Nutrisi-nutrisi yang terkandung dalam susu meliputi kalsium, protein, vitamin D, vitamin B12, dan zat besi. Kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi yang kuat pada janin, sedangkan protein esensial untuk pembentukan jaringan tubuh yang sehat. Vitamin D membantu dalam penyerapan kalsium, dan vitamin B12 serta zat besi penting untuk pembentukan sel darah merah dan perkembangan sistem saraf janin.
"Bagi balita juga pemberian penambahan susu UHT dalam MP-ASI sangat dianjurkan dalam mencegah stunting pada balita" jelasnya. Susu UHT (Ultra High Temperature) dapat menjadi alternatif yang baik dalam pencegahan stunting pada balita, karena susu UHT memiliki beberapa keunggulan. Susu UHT telah dipanaskan dalam suhu tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme, sehingga memiliki umur simpan yang lebih panjang tanpa perlu pengawetan tambahan. Ini memudahkan penyimpanan dan penggunaan susu dalam program pencegahan stunting. Susu UHT juga mengandung nutrisi penting seperti protein, kalsium, dan vitamin D yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun perlu diingatkan bahwa susu UHT sebaiknya digunakan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang dan beragam.Â
Sebelum melibatkan susu dalam program pencegahan stunting, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. mereka dapat membantu merancang pola makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil dan balita serta memberikan panduan yang tepat untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H