Mohon tunggu...
Ahmad Fajar Permana
Ahmad Fajar Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Saya mahasiswa PBSI UPY NPM 22144800008

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawan Dadakan

5 Januari 2025   12:42 Diperbarui: 5 Januari 2025   12:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pahlawan dadakan

Tugas tergeletak di meja yang sunyi
Selembar kertas kosong tak berisi
Pikiranku terjerat, kata-kata tak kunjung datang
Waktu terus berjalan, aku terdiam tak berdaya

Nyawa sudah diujung tanduk
Terpikirkan untuk mengakhiri hidup
Karena tugas tak kunjung selesai
Kenapa tugas tidak bisa mengerjakan sendiri?

Cahaya datang menerangi kegelapan
Malaikat turun dari kayangan
Dalam sekejap, dunia pun berubah
Tugas yang kubuang jauh, kini tersusun indah

Bukan memakai pedang maupun jubah
Hanya kata-kata yang tersusun rapi yang diucapkannya
Dia menuntunku, membuka pikiranku yang terbelenggu
Membantuku menulis, menuntun langkahku tanpa lelah

Aku yang dikegelapan, kini disinari cahaya
Bersama pahlawan dadakan yang tak mengharap pujian
Karya ini bukan tentang tugas yang terselesaikan
Tetapi tentang kebaikan yang datang dari malaikat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun