Mohon tunggu...
Ahmad fajar mahendra
Ahmad fajar mahendra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

teknologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mainan Hits dan Viral

11 Januari 2023   14:30 Diperbarui: 11 Januari 2023   14:32 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi antarbudaya merupakan jenis komunikasi antarpribadi yang terjalin diantara kebudayaan dan latar belakang yang berbeda, yang berada dalam satu bangsa maupun tidak. Kepekaan yang diperlihatkan oleh seorang dari suatu budaya terhadap budaya yang lain akan menciptakan interaksi yang harmonis antara keduanya dan menciptakan sebuah pemahaman yang sama terhadap makna pesan yang diterima.

Tujuan komunikasi antarbudaya di antaranya adalah agar satu sama lainnya dapat beradaptasi demi kestabilan, dan setiap kebudayaan umat manusia akan tumbuh dan berkembang. Pertukaran kebudayaan, gagasan, dan realisasi antar bagian-bagian itu dapat membantu masyarakat menangani keseimbangan dari unit yang berbeda-beda

Di sinilah arti pentingnya manusia memahami budaya satu dengan yang lainnya melalui sarana yang disebut kunikasi. Oleh karena itu tanpa komunikasi manusia akan terhenti dalam membangun sebuah peradaban.

Seperti yang kita ketahui baru baru ini sedang ada tren permainan yang kian merabak yaitu lato-lato. Salah satu permaian tradisional ini banyak dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak, ramaja, hingga orang dewasa. Lato-lato merupakan salah satu jenis permainan tradisional dari Indonesia terutama bagi masyarakat di daerah perdesaan.

Walau lato-lato sering di maikan di Indonesia, mainan tersebut bukan permainan asli dari Indonesia. Lato-lato berasal dari Eropa dan Amerika serikat. Mainan tersebut muncul diakhir 1960-an dan popularitasnya kian menanjak pada 1970-an. Di Amerika lato-lato di sebut dengan nama clankers.

Dengan munculnya permainan lato-lato anak-anak yang dekat dengan gadget kini bisa lupa dengan sendirinya. Sementara itu, jika kita bermain gadget saja itu hanya sensasi visual yang terlihat besar dan hebat di layar saja. Sementara di dunia nyata hanya dilakukan dengan menakan layar atau tombol pada gadget. Jelas, secara fisik kita lebih aktif dalam bermain lato-lato. . Karena bagi anak-anak bisa kembali bermain dan juga berinteraksi bertatap muka dengan teman-temannya.

Permainan lato-lato nilainya sama. Sama seperti permainan lainnya permainan lato-lato mengandung nilai pleasure, interaktif dan kompetitif. Salah satu yang membuat permainan lato-lato ini kembali populer adalah momentum. Faktor lain yang membuat lato-lato viral yaitu dengan adanya media sosial karena nilai-nilai yang terkandung dalam permainan ini membuat banyak orang penasaran dan ingin mencobanya.

Namun permainan lato-lato ini membawa dampak negatif yaitu menimbukan suara bising bahkan berbahaya sampai dengan membuat luka di tubuh seperti pembengkakan pada tagan dan di daerah kalimantan barat ada seorang bocah terluka di bagian mata karena terkana pecahan bola lato-lato.

Kita sebagai orang dewasa harus mengawasi dan meminimalisir terjadinya cidera yang tidak kita inginkan, selama dimainkan dengan benar tanpa membahayakan orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun