Mohon tunggu...
Ahmad Faiz
Ahmad Faiz Mohon Tunggu... -

Last studied in Undip University, Background organisation, Himpunan Mahasiswa Islam Semarang. Civil Servant at Ombudsman RI 2014-2016 and Badan Kepegawaian Daerah Prov. Jateng 2016 until now

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Sapi, BBM dan Bagian dari Kegalauan PKS

18 Juni 2013   00:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:51 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus Impor Sapi yang melibatkan presiden PKS Lutfi Ishaq serta para elit PKS sungguh tamparan keras bagi PKS, PKS yang dikenal bersih dan peduli serta moral yang berbasiskan pada religiusitas sekarang mulai dipertanyakan. Tamparan keras membuat PKS hilang arah dan galau akan nasib mereka di hadapan publik. Berbagai cara untuk mengembalikan kepercayaan kader dan masyarakat dimulai dengan pergantian ke Anis Matta mengadakan Taubat Nasional bagi para kader-kader PKS.

Tidak cukup itu Presiden PKS kemudian sering berkunjung ke wilayah basis ormas seperti NU maupun Muhammadiyah seperti sowan para kyai dan tokoh masyarakat.(http://www.pkspiyungan.org/2013/06/ponpes-terima-baik-anis-matta.html). Seperti dikatakan dalam Macheavelli bahwa melakukan segala cara dalam mempertahankan kekuasaan. Dalam posisi seperti ini, PKS melakukan segala cara demi meraih simpati kembali oleh rakyat.

Pemilu 2014 yang semakin dekat membuat PKS harus memutar ide bagaimana menaikkan citra positif salah satunya momen kenaikan BBM yang diusung oleh Pemerintah memberikan ide segar bagaimana PKS memainkan positinioning bargaining dalam sekretariat gabungan. Permainan ala PKS  bergerak offensive (menyerang) dan defensif (bertahan). PKS menyerang bertubi-tubi tidak setuju akan kenaikan BBM supaya menaikan citra PKS dan elektabilitas partai, baik yang ditunjukkan dengan sikap fraksi PKS maupun dari spanduk yang dibentangkan oleh PKS. Dilema muncul, ketika 3 Menteri memainkan posisi defensif (bertahan)  setuju mendukung kebijakan kenaikan BBM.

Permainan ini bisa dikatakan bahwa PKS ingin shocktherapi bagi partai pengusung pemerintah bahwa mereka sangat penting dalam Setgab dan PKS ingin memberikan gertakan supaya tidak dijadikan diskriminasi dalam pemberantasan korupsi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun