Ahmad faisol adalah seorang Mahasiswa semester tiga yang terlahir sebagai dua bersaudara. Pada Masa kecilnya dihabiskan untuk melakukan bermain dan bersenang-senang di dunianya . Ia sangat jarang berinteraksi dengan orang lain semenjak ditinggalkan orang tua perempuannya dan lebih memilih menyendiri dan berimajinasi. banyak teman yang ia miliki di sekolahnya.tetapi Ia cenderung diam dan menunggu temannya mengajaknya berbicara terlebih dahulu dengannya. Ia sadar karena dirinya memiliki sifat pemalu dan sukar bersosialisasi membuatnya kesulitan di lingkungan pertemanan. Kemudian, ia ingin memperbaiki hubungan pertemanannya dengan bersikap lebih terbuka dan mencoba memberanikan diri untuk berinteraksi dengan banyak orang dengan belajar berkomunikasi yang baik dan belajar bagaimana mengahadapi seseorang dengan berbagai karakter. Oleh sebab itu, ia memilih untuk menjadi Mahasiswa bimbingan konseling islam di Institut Agama Islam Syarifuddin untuk belajar berkomunikasi dan memahami seseorang.
Sejak di sekolah Dasar (SD) ia sudah sangat suka dengan olahraga(sepak bola) dan membaca buku yang bergambar jika tidak bergambar maka ia kurang suka sehingga mendapatkan sorotan dari para gurunya dan dipilih untuk mewakili sekolahnya, Ahmad faisol mulai memiliki hobi sepak bola. Sebagian besar waktu luangnya ia habiskan untuk berlatih sepak bola. dan ketika ia duduk di bangku Madrasah (MTS) ia  melanjutkan pendidikannya sambil mondok. Dengan terpaksa ia menyudahi hobinya yang sudah ia geluti sewaktu masih sekolah Dasarnya tersebut, tetapi untuk bermain tetap dengan hari dan waktu yang sudah ditentukan oleh psesantren walaupun hanya dapat bermain 2 kali seminggu itu sudah lebih dari cukup dari pada tidak bermain sama sekali. Biasanya setiap mendekati akhir tahun atau yang biasa disebut dengan pulangan pondok ada beberapa event.mulai dari kerohanian yang mencakup qiroatul kitab,qiroatul quran,bilal,khutbah dll dan Adapun event jasmani diantaranya Tarik tambang, balap sarung, voly, sepak bola,dll.
Di samping itu, biasanya ia juga sering mengikuti event-event yang dilaksanakan oleh pesentren alhamdulillahnya ia sering mendapatkan hadiah yang dulunya hadiahnya sebatas alat perlengkapan untuk mandi sampailah masanya yang ke lima tahun ia dipondok barulah ada yang Namanya piala tropi dengan piagam. Setelah masuk pada masa ke enam tahun ia di pondok yang awalnya ia adalah seoarang peserta kontestan sudah beralih sebagai juri memamg kalok tidak difikirkan waktu itu sangatlah singkat tetapi kalok difikir sehari di pondok kayak seminggu ,seminggu terasa sebulan kalok sudah di landa tidak krasam (tak perna).
Karena ia adalah tipe seseorang  yang cenderung bisa dikatakan cukup memiliki intelektual yang bagus ia memproses suatu ide atau informasi dengan menggunakan visual dan tulisan, hal tersebut membuatnya terpilih menjadi anggota  dalam kegiatan literasi. Ia lebih mengutamakan ilustrasi dalam sebuah bacaan dibandingkan isi bacaan tersebut. Ia mengaku tidak suka membaca buku yang hanya berisi tulisan tanpa disertai adanya gambar. Kebiasaan ini masih terus melekat sejak ia masih kecil, ia yang sangat suka membaca majalah Bobo dan dongeng biasanya ia menggambar ulang karakter yang disukainya tersebut kedalam buku yang di punyainya terkadang kalok buku sudah taka da kitab pun jadi dijadikan objeknya.. Bahkan, ia juga pernah membuat beberapa pantun yang ia dapat dari ilmu mondoknya sehingga membuat teman-teman ingin akan membaca semua apa yang dikarangnya, maka sampai lah di masa ke tujuh tahun ia di pondok di angkatlah dia sebagai pimred (pimpinan redaksi) madding bustan media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H