Mohon tunggu...
Ahmad Faishal
Ahmad Faishal Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Futsal, Konten Raditya Dika Antusias

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cegah Pernikahan Dini : Mahasiswa Unnes Giat 9 Sosialisasikan Bahaya Pernikahan Dini Kepada Siswa-siswi SMP N 2 Kaloran

6 Agustus 2024   20:33 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:43 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dokumen pribadi 

Tlogowungu, Temanggung – Dalam rangka meningkatkan kesadaran tentang risiko dan dampak negatif pernikahan dini, mahasiswa Unnes Giat 9 desa Tlogowungu mengadakan sosialisasi di SMP Negeri 2 Kaloran. Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka untuk memberikan pemahaman kepada siswa-siswi tentang pentingnya pendidikan dan bahaya pernikahan di usia dini. Kegiatan sosialisasi yang dimulai pada Selasa, 30 juli 2024 dan dilaksanakan dalam tiga waktu yakni pada hari Selasa, Rabu, Jumat tersebut  diikuti oleh siswa-siswi kelas IX SMP N 2 Kaloran. 

Merujuk pada perundangan Nomor 1 Tahun 1974 yang membahas tentang Perkawinan, batas minimal usia menikah adalah 19 tahun. Diaturnya batas minimal usia pernikahan, bertujuan untuk mencegah dampak dan resiko yang dapat terjadi jika menikah pada usia dini. Kegiatan sosialisasi anti pernikahan dini  yang diinisiaisi oleh Eveline yang merupakan anggota kelompok Unnes Giat 9 desa Tlogowungu sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut, memberikan materi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pernikahan dini serta dampak buruk dari pernikahan dini. Selain itu Eveline juga menayangkan sebuah video edukasi yang memberikan gambaran kepada siswa-siswi tentang bahaya yang ditimbulkan akibat pernikahan dini. Dalam pemaparannya Eveline berharap siswa-siswi SMP N 2 Kaloran untuk tetap fokus menempuh pendidikan setinggi-tingginya serta menghindari penyebab-penyebab yang bisa memicu pernikahan dini dapat terjadi. "Saya berpesan kepada adik-adik untuk menghindari dan tidak melakukan pernikahan dini, karena pernikahan dini jika dilakukan akan lebih besar risikonya dibandingkan manfaatnya. Saya harap kalian lebih fokus untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya agar kalian dapat mencapai apa yang sudah menjadi cita-cita kalian" ujar Eveline.

Sumber dokumen pribadi
Sumber dokumen pribadi

Kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini tersebut cukup disambut baik oleh Bapak-Ibu guru SMP N 2 Kaloran. Ibu Unggul selaku guru di SMP N 2 Kaloran menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi pencegahan dini yang dilakukun oleh mahasiswa Unnes Giat 9 sangat bagus dan beliau sangat mendukung kegiatan semacam itu untuk terus digalakan. Beliau mengungkapkan kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini semacam itu merupakan salah satu hal yang menjadi program Pemda Jawa Tengah. Diadakannya sosilasasi tersebut dapat mendukung program pemerintah Jawa Tengah dalam upaya pencegah pernikahan dini yang terjadi di Jawa Tengah."Kegiatan sosialisasi pencegahan pernikahan dini ini sangat bagus dilakukan. Sosialisasi pencegahan pernikahan dini semacam ini sebenarnya  sudah digalakan oleh Pemda Jawa Tengah. Ada juga jinglenya , judulnya itu "Jo Kawin Bocah". Kami mengucapkan terima kasih kepada  mahasiswa Unnes Giat 9 yang telah berinisiatif mengadakan sosialisasi ini. Semoga kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dapat membuka wawasan bagi siswa-siswi kami dan juga dapat mendukung program pemerintah dalam mencegah pernikahan dini" ungkap Ibu Unggul.

Sosialisasi tersebut diakhiri dengan kuis dan juga pembagian hadiah kepada siswa-siswi yang dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Mahasiswa Unnes Giat 9 desa Tlogowungu berharap dengan melalui kegiatan ini, siswa-siswi SMP Negeri 2 Kaloran dapat lebih menyadari pentingnya melanjutkan pendidikan dan menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang agar dapat mencapai masa depan yang cerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun