Keempat, janganlah anda mengira bahwa agama islam hanyalah memerintahkan umatnya untuk menundukkan pandangan tanpa memuaskan kebutuhan mereka. Jadilah anda pemuas bagi pandangan dan kemaluan mereka! Bagaimana caranya? In syaa Allah akan penulis jelaskan pada babnya.
Di satu sisi, agama Islam memerintahkan umatnya untuk menundukkan pandangan. Dan di sisi lain, agama islam memerintahkan umatnya untuk memenuhi kebutuhan pasangannya. Ketika keduanya diimplementasikan dengan baik, kebahagiaan akan menjadi keniscayaan, bukan lagi harapan yang bergantung di awan.
Ibnul Qayyim --rahimahullah- menjelaskan:
" Ketika mata, telinga dan hidung melihat hal yang disukai, ia akan mengirimkan sinyal baik kepada hati. Hal itu akan membuat pasangan suami istri saling mencintai dan memiliki. Ketika ia melihat hal yang tak disukai(buruk), ia akan mengirimkan sinyal buruk kepada hati juga. Hal itu akan membuat keduanya saling menjauh dan menghindar dari pasangannya."
Kaum laki-laki dan kaum perempuan memiliki hak yang sama dalam hal ini. Keduanya berhak untuk mendapatkan kepuasan dengan melihat dan menikmati hal yang baik dari pasangan.
Jika seorang istri wajib berhias untuk suaminya, seorang suami juga wajib berhias untuk istrinya.
 Allah ta`ala berfirman:
"Dan bagi mereka(kaum perempuan) seperti apa yang telah diwajibkan atas mereka dengan cara yang baik " QS. Al Baqarah 228
Rasulullah --shallallaahu `alaihi wasallam- adalah tauladan yang terindah bagi umatnya dalam mengimplementasikannya. Ibunda `Aisyah --radhiyallahu `anha- berhata:
" Hal pertama yang dilakukan baginda Rasulullah --shallallaahu `alaihi wasallam- ketika memasuki rumahnya adalah bersiwak " HR. Bukhari
Gudang ilmunya umat ini, Abdullah bin Abbas --radhiyallahu `anhuma- berkata: