Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, baru saja menggelar rangkaian acara Bersih Desa yang meriah dan penuh makna. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya dan keagamaan, tetapi juga menonjolkan kolaborasi erat antara masyarakat desa dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB).
Mahasiswa KKN FP UB turut serta dalam mempersiapkan dan menyukseskan berbagai kegiatan dalam rangkaian acara Bersih Desa Jatikerto. Salah satu kontribusi signifikan mereka adalah dalam Gebyar Pentas Seni “Karya Anak Bangsa” yang diadakan pada Jumat (26/7/2024). Acara ini menampilkan berbagai penampilan dari anak-anak Desa Jatikerto, termasuk tarian tradisional, vokal solo, dan tarian modern. Koordinator acara, Maida Pasha Eka Prasanti, menyatakan bahwa keberhasilan acara ini tak lepas dari partisipasi aktif mahasiswa KKN. "Alhamdulillah, Gebyar Seni Bersih Desa tahun ini berjalan sukses dan sangat meriah. Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu dalam mempersiapkan segala sesuatunya," ujarnya.
Selain berkontribusi dalam Gebyar Pentas Seni, mahasiswa KKN juga ikut serta dalam kegiatan istigosah kubro dan pengajian umum yang diisi oleh KH Wahyudi Ahmad pada Jumat (25/7/2024). Acara ini menjadi momen penting bagi warga untuk memperdalam nilai-nilai keagamaan dan mempererat kebersamaan. Dukungan dari Majelis Al Asror turut memperkuat komitmen masyarakat desa dalam menjaga warisan spiritual dan budaya.
Pada puncak acara, mahasiswa KKN turut ambil bagian dalam persiapan Selametan Desa di punden, sebuah tradisi untuk menghormati leluhur desa dan memanjatkan doa bagi kesejahteraan warga. Acara dimulai dengan kirab tumpeng yang dibawa menuju punden desa, tempat yang dianggap suci karena merupakan makam leluhur yang dihormati. Mbah Samin, selaku sesepuh desa, memimpin serangkaian doa dan ritual yang diikuti oleh seluruh warga. "Mudah-mudahan seluruh warga Desa Jatikerto selalu diberi kesehatan, panjang umur, kelancaran rejeki, dan selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT," ujar Mbah Samin dalam doanya.
Acara Bersih Desa Jatikerto diakhiri dengan pagelaran wayang kulit oleh dalang Ki Eddy Siswanto pada Sabtu malam (27/7/2024). Pertunjukan ini membawakan lakon "Tumurune Wiji Sejati," yang sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan. Kepala Desa Jatikerto, Bapak Muhammad Satu, menyampaikan rasa bangganya atas keberhasilan rangkaian acara tahun ini. "Kami sangat bersyukur bisa mengadakan pertunjukan wayang kulit sebagai acara penutup yang sempurna. Rangkaian acara Bersih Desa kali ini berlangsung selama 5 hari, lebih lama dari biasanya. Semua ini adalah bagian dari upaya kita untuk melestarikan budaya dan tradisi desa kita yang kaya," ujarnya.
Partisipasi aktif mahasiswa KKN FP UB dalam Bersih Desa Jatikerto menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan akademisi dalam melestarikan tradisi lokal. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada adik-adik mahasiswa FP UB atas berbagai program kerja yang diberikan kepada masyarakat kami dan juga kontribusi mereka dalam membantu kesuksesan rangkaian acara bersih desa tahun ini. Selama hampir 20 tahun saya menjabat, baru kali ini saya merasakan Kuliah Kerja Nyata yang benar-benar ‘Nyata’ di Desa Jatikerto ini” Ujar Bapak Kepala Desa saat acara pelepasan Mahasiswa KKN FP di Balai Desa Jatikerto.
Kontribusi mereka tidak hanya membantu kelancaran acara, tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan di Desa Jatikerto. Harapannya tradisi ini tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya untuk mempertahankan nilai-nilai luhur yang telah menjadi bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Desa Jatikerto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H