Mohon tunggu...
Ahmad Fadhillah
Ahmad Fadhillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Mahasiswa S1 Sosiologi Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Kecemasan: Tantangan Kesehatan Mental di Era Digital

2 Desember 2024   23:08 Diperbarui: 2 Desember 2024   23:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih telah memudahkan akses informasi, mempercepat komunikasi, dan membuka peluang baru dalam berbagai bidang. Namun, di balik kemajuan tersebut, era digital juga membawa tantangan baru, terutama dalam hal kesehatan mental. Generasi muda, yang sering disebut sebagai "generasi digital" atau "generasi milenial," menghadapi tekanan dan kecemasan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh generasi kecemasan adalah tekanan dari media sosial. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok memungkinkan pengguna untuk berbagi momen kehidupan mereka dengan orang lain. Namun, media sosial juga dapat menjadi sumber tekanan yang signifikan. Pengguna sering kali merasa perlu untuk menampilkan citra diri yang sempurna dan mendapatkan pengakuan dari orang lain melalui "likes" dan komentar positif. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak aman, rendah diri, dan kecemasan sosial.

FOMO, atau ketakutan akan ketinggalan, adalah fenomena yang umum di era digital. Generasi muda sering kali merasa cemas jika mereka tidak mengikuti tren terbaru atau tidak terlibat dalam kegiatan yang sedang populer. FOMO dapat menyebabkan perasaan tidak puas dengan kehidupan sendiri dan meningkatkan kecemasan. Media sosial memperkuat fenomena ini dengan menampilkan kehidupan orang lain yang tampak lebih menarik dan menyenangkan, sehingga pengguna merasa bahwa mereka harus selalu terlibat dan mengikuti perkembangan terbaru.

Cyberbullying dan pelecehan online adalah masalah serius yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Generasi muda yang aktif di media sosial sering kali menjadi sasaran cyberbullying, yang dapat menyebabkan stres, depresi, dan kecemasan. Pelecehan online juga dapat merusak harga diri dan menyebabkan perasaan tidak aman. Meskipun platform media sosial telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini, cyberbullying dan pelecehan online tetap menjadi ancaman yang signifikan bagi kesehatan mental generasi muda.

Kecanduan teknologi adalah masalah lain yang dihadapi oleh generasi kecemasan. Penggunaan berlebihan perangkat digital, seperti smartphone, tablet, dan komputer, dapat mengganggu pola tidur, mengurangi waktu untuk beraktivitas fisik, dan mengisolasi individu dari interaksi sosial yang sehat. Kecanduan teknologi juga dapat menyebabkan perasaan cemas dan gelisah ketika individu tidak dapat mengakses perangkat digital mereka. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan media sosial dan teknologi digital dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.

Generasi muda di era digital juga menghadapi tekanan akademik dan karier yang tinggi. Persaingan untuk mendapatkan pendidikan yang baik dan pekerjaan yang layak semakin ketat, dan teknologi digital telah mempercepat laju perubahan di dunia kerja. Generasi muda sering kali merasa cemas tentang masa depan mereka dan merasa tertekan untuk mencapai kesuksesan akademik dan profesional. Tekanan ini dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di era digital, diperlukan pendekatan yang holistik dan komprehensif. Meningkatkan literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital dengan bijak. Meningkatkan literasi digital dapat membantu generasi muda untuk mengenali risiko dan dampak negatif dari penggunaan teknologi, serta mengembangkan keterampilan untuk mengelola penggunaan teknologi dengan sehat.

Keterampilan koping adalah kemampuan untuk mengatasi stres dan tekanan dengan cara yang sehat. Generasi muda perlu diajarkan keterampilan koping, seperti teknik relaksasi, manajemen waktu, dan pemecahan masalah, untuk membantu mereka mengelola kecemasan dan stres. Interaksi sosial yang sehat adalah kunci untuk kesehatan mental yang baik. Generasi muda perlu didorong untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang positif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan komunitas, yang dapat membantu mereka membangun hubungan yang bermakna dan mendukung.

Membatasi penggunaan media sosial dapat membantu mengurangi tekanan dan kecemasan yang disebabkan oleh media sosial. Generasi muda perlu diajarkan untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan menghindari perbandingan sosial yang tidak sehat. Dukungan kesehatan mental yang memadai sangat penting untuk membantu generasi muda mengatasi masalah kesehatan mental. Layanan konseling, terapi, dan dukungan sebaya dapat membantu individu mengelola kecemasan dan stres, serta meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun