Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Belajar Frugal Living dari Filosofi Jawa: "Gemi, Nastiti, lan Ngati-ati"

18 September 2024   12:07 Diperbarui: 18 September 2024   17:58 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkan kalian merasa tidak nyaman dengan kondisi keuangan kalian? Atau pernahkah kalian merasa hidup dalam situasi yang hambar? Sudah bekerja keras dengan tekun dan disiplin, namun tetap saja hidup gini-gini aja. Ada kalanya suasana hati selalu bertanya, mengenai kebiasaan hidup atau gaya hidup apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan kondisi keuangan.

Menjadi kaya atau berkecukupan, adalah impian sebagian besar bagi manusia didunia ini. Namun, bagaimana caranya untuk menjadi kaya atau berkecukupan juga adalah pikiran bagi setiap individu manusia. Salah satu hal penting, yang dapat diterapkan dalam gaya hidup seseorang yang ingin memperbaiki kondisi keuangannya adalah menerapkan konsep Frugal Living.

Frugal Living adalah suatu konsep gaya hidup yang mencerminkan kebiasaan berhemat, dengan menyikapi pengeluaran uang dengan cara yang sedikit berbeda. Tujuan dari konsep tersebut adalah mempraktekkan kebiasaan hemat yang dapat membantu seseorang mengurangi tekanan pengeluaran dengan cara menabung lebih banyak, untuk mencapai kondisi keuangan yang seseorang tersebut inginkan dengan lebih cepat.

Gaya hidup frugal living menekan segala pengeluaran yang tidak semestinya diperlukan, dengan membuang jauh-jauh kebiasaan menghambur-hamburkan uang. Memberikan bantuan untuk menetapkan strategi, aturan, dan batasan untuk membantu seseorang menjalankan kehidupan dengan berhati-hati.

Beberapa hal yang terdapat pada konsep frugal living juga tergambar dalam filosofi jawa yang dapat diambil pembelajaran didalamnya, yaitu filosofi jawa "Gemi, Nastiti, lan Ngati-ati". Sebuah pitutur yang menguraikan arti dari gaya hidup berhemat.

Hemat, Cermat, dan Berhati-hati

Jika diterjemahkan, "Gemi" dalam bahasa Indonesia berarti hemat, "Nastiti" dalam bahasa Indonesia berarti cermat, sedangkan "Ngati-ati" dalam bahasa Indonesia berarti hati-hati. Maka secara keseluruhan, filosofi atau pitutur jawa "Gemi, Nastiti, lan Ngati-ati" memiliki makna menjalankan prinsip hidup hemat yang dijalankan dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian.

Filosofi tersebut menjelaskan sekaligus bertujuan untuk membantu seseorang untuk menetapkan dan menempatkan suatu batasan-batasan yang komprehensif untuk menghadapi masalah keuangan, serta membangun komitmen yang tepat untuk membatasi ruang gerak seseorang untuk bersikap foya-foya.

Istilah Gemi, mengajarkan seseorang untuk tidak melakukan pemborosan dengan melakukan pengeluaran keuangan yang lebih efisien. Maksud dari kata efisien adalah melakukan pengeluaran sesuai dengan apa yang diperlukan, bukan mementingkan yang tidak perlu. Kemudian, hal ini akan memberikan kebiasaan diri untuk bersikap irit, namun bukan pelit.

Selanjutnya istilah Nastiti, mengajarkan seseorang untuk cermat dalam mengatasi permasalahan keuangan dengan menyusun perencanaan-perencanaan sebelum melakukan pengeluaran keuangan. Jika cermat mengajarkan seseorang untuk bersikap teliti, maka teliti akan menciptakan sikap disiplin. Dengan kata lain, nastiti atau kecermataan akan berjalan ketika seseorang mampu menjalankan kedisiplinannya dalam rangka memantapkan proses berhematnya. Karena, akan ada banyak hambatan dan rintangan untuk menerapkan gaya hidup berhemat.

Kemudian istilah Ngati-ati, sudah jelas bahwa istilah ini mengajarkan seseorang untuk berhati-hati menghadapi situasi keuangan. Dibagian inilah fungsi kontrol berjalan, setelah seseorang mampu berhemat dan cermat atau disiplin maka selanjutnya adalah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi hambatan dan rintangan dalam menyempurnakan proses berhemat kedepannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun